Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Setelah Kita Divonis Diabetes

Penderita diabetes global diprediksi naik lebih dari dua kali lipat dalam 25 tahun mendatang. Perlu terobosan penanganan.

22 Januari 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Diabetes menjadi masalah kesehatan global dengan jumlah penderita terus bertambah.

  • Risiko penyakit kencing manis lebih besar pada warga berpendapatan rendah dan menengah dengan konsentrasi penderita di Asia-Pasifik.

  • Pencegahan diabetes harus mencakup perubahan budaya kuliner.

Diabetes menjadi masalah kesehatan dunia dengan tingginya jumlah kasus dan angka kematian. Sebagai penyakit metabolisme yang tidak menular, kencing manis menjadi beban bagi sistem kesehatan dan ekonomi di banyak negara. Pada 2021, sekitar 529 juta orang hidup dengan diabetes. Angka itu diprediksi meningkat menjadi 1,3 miliar pada 2050.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diabetes merupakan kondisi kronis yang dapat memicu komplikasi kesehatan yang akut, termasuk serangan jantung, stroke, kebutaan, dan gagal ginjal. Asia-Pasifik menjadi kawasan dengan tingkat kontribusi tertinggi bagi beban ekonomi global akibat diabetes pada 2030. Harga insulin yang meroket menunjukkan ketidakseimbangan antara manajemen diabetes dan siapa yang punya akses terhadap pengobatannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Risiko terkena diabetes tak sama bagi setiap orang. Karena satu dan lain hal, etnis serta ras minoritas lebih rentan terkena diabetes tipe 2, bentuk yang paling umum dari diabetes. Ketimpangan struktural berdasarkan wilayah geografi mempengaruhi akses terhadap kewaspadaan diabetes berikut pelayanannya. Penelitian mendapati hubungan historis antara kelaparan dan kencing manis, yang membuat generasi berikutnya dua kali lipat lebih berisiko terserang penyakit tersebut. Empat dari lima penderita diabetes merupakan warga negara berpendapatan rendah dan menengah.

Ilustrasi makanan dan minuman tinggi gula penyebab diabetes. PEXELS

Globalisasi membuat komoditas seperti gula dan minuman berpemanis semakin murah, sementara budaya modal kapital mendorong ekspor produk lokal seraya mencerabut relasinya dengan tanah asalnya. Hal ini mengakibatkan kekurangan nutrisi yang kerap muncul dalam bentuk obesitas di negara berpendapatan rendah dan menengah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan kawasan Pasifik memiliki angka kasus obesitas tertinggi di dunia, yang berdampak terhadap tingginya biaya ekonomi.

Semua negara membutuhkan cara efektif untuk menanggulangi eskalasi krisis diabetes. Sejumlah penelitian mengarah pada terobosan baru penanggulangan diabetes. Kemajuan teknologi dalam pemberian insulin, satu ciri diabetes tipe 1, menjanjikan mekanisme perawatan yang lebih ramah pasien dan bebas dari rasa sakit. Adaptasi gaya hidup pasien diabetes merupakan hal mutlak untuk perawatan jangka panjang. Terapi digital dapat menjadi cara yang menjanjikan menuju perawatan preventif dan mandiri.

Sejumlah negara di Asia Tenggara berhasil memasukkan diabetes dalam praktik budaya dan agama mereka. Makanan dengan nilai kultural dan emosional, seperti gula-gula di Asia Selatan, dibatasi sebagai bentuk pencegahan penyakit kencing manis. Dunia tidak berhenti saat kita divonis menderita penyakit itu. Bersama, kita memulai hidup sehat bersama diabetes.

---

Artikel ini ditulis oleh Piya Srinivasan, editor 360info. Terbit pertama kali dalam bahasa Inggris di 360info dan diterjemahkan oleh Reza Maulana dari Tempo.

Masuk untuk melanjutkan baca artikel iniBaca artikel ini secara gratis dengan masuk ke akun Tempo ID Anda.
  • Akses gratis ke artikel Freemium
  • Fitur dengarkan audio artikel
  • Fitur simpan artikel
  • Nawala harian Tempo
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus