Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Syarat Boleh Olahraga saat Sakit, Jangan Demam

Olahraga tentunya baik untuk kesehatan tubuh. Orang sakit pun boleh berolahraga, namun dokter mengatakan sebaiknya berolahraga tidak boleh demam.

8 November 2018 | 19.18 WIB

ilustrasi pria berolahraga angkat beban.Menshealth.com
Perbesar
ilustrasi pria berolahraga angkat beban.Menshealth.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Berolahraga atau sekedar beraktivitas fisik memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan mulai dari meningkatkan stamina hingga meningkatkan suasana hati. Kegiatan ini boleh dilakukan saat sedang merasa sakit, asalkan Anda tidak mengalami demam tinggi. "Kalau masih enggak enak badan, tetapi tidak demam tinggi, bisa melakukan latihan dengan intensitas ringan dan sedang misalnya joging," ujar Grace Joselini, dokter yang menangani timnas sepakbola wanita Indonesia di Asian Games 2018 di Jakarta, Kamis 8 November 2018.

Baca: Waspada Kekurangan Vitamin D, 6 Kondisi Sakit Ini Bisa Mengancam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Untuk kasus flu, penelitian dari Ball State Univesity beberapa waktu lalu memperlihatkan bahwa aktivitas fisik intensitas sedang tidak berdampak pada keparahan flu. "Jika gejalanya seperti sinus, gangguan pada hidung, tenggorokan, olahraga tidak membantu atau merugikan. Tak masalah melanjutkan berolahraga," ujar profesor sekaligus direktur Human Performance Lab Appalachian State University, David Nieman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, jika flu atau kondisi lainya menyebabkan infeksi sistemik, berolahraga merupakan ide buruk. Hal senada juga diungkapkan profesor pendidikan kesehatan dari Wayne State University, Mariane Fahlman. Dia mengatakan, saat seseorang menderita flu atau demam yang menyebabkan infeksi, sistem kekebalan tubuhnya bekerja keras melawan infeksi itu.

Ringan dan sedangnya intensitas olahraga yang Anda lakukan bisa terukur salah satunya melalui talk tes. Jika Anda masih mampu bernyanyi saat melakukan suatu jenis olahraga, artinya itu masuk kategori ringan.

Jika Anda sudah kesulitan bernyanyi namun masih bisa berbicara, artinya olahraga yang Anda lakukan sudah masuk intensitas sedang. "Memang untuk mendapatkan hasil akurat intensitas olaharaga yang kita lakukan harus dengan mengukur nadi. Talk tes sebenarnya bisa juga dilakukan. Mau sehat sebenarnya main di intensitas ringan saja sudah cukup," kata Grace.

Pentingnya berolahraga atau setidaknya bergerak aktif, sudah menjadi rekomendasi para ahli kesehatan sejak lama, agar terhindar dari beragam penyakit khususnya yang tidak menular seperti penyakit jantung dan diabetes. Tak hanya olahraga, konsumsi makanan sehat dan tidur cukup juga menjadi modal penting agar tubuh sehat.

Baca: Ari Lasso Alami Nyeri Punggung, Simak 5 Alasan Sakit Punggung

Kendati begitu, belum semua orang menyadari hal ini. Hasil studi Sun Life Financial Asia Health Index 2014 menemukan Indonesia menjadi salah satu negara dari delapan negara di Asia (cakupan studi) yang penduduknya masuk dalam kategori generasi O -- terlalu banyak bekerja (overworked), banyak makan makanan tak sehat (overeating) dan kelelahan (overwhelmed). "51 persen masyarakat usia produktif tidak berolahraga teratur, 34 persen tidak cukup tidur dan 32 persen tidak makan sehat," kata Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia, Shierly Ge dalam kesempatan yang sama.

Menurut dia ada tiga faktor penyebabnya, yakni tuntutan pekerjaan sehingga menunda atau melalaikan olahraga (44 persen), distraksi berbagai hal (36 persen) dan 32 persen karena biaya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus