Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

4 Jenis Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran

Penerapan sistem contraflow, one way, ganjil genap, dan buka tutup merupakan jenis rekayasa lalu lintas yang biasanya diterapkan saat mudik dan arus balik lebaran.

13 April 2024 | 06.50 WIB

Suasana penerapan oneway atau contraflow untuk pemudik di Km 86-87 Tol Cipali pada 30 Mei 2019. Tempo/Wawan Priyanto
Perbesar
Suasana penerapan oneway atau contraflow untuk pemudik di Km 86-87 Tol Cipali pada 30 Mei 2019. Tempo/Wawan Priyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ada sejumlah rekayasa lalu lintas yang seringkali diterapkan polisi saat mudik dan arus balik lebaran. Ini dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan yang dapat menyebabkan kemacetan. Beberapa cara tersebut termasuk penerapan sistem contraflow, one way, ganjil genap, dan buka tutup.

Mengenali jenis rekayasa lalu lintas yang biasanya diterapkan saat mudik dan arus balik lebaran

1. Contraflow

Dikutip dari publikasi Studi Efektivitas Contra Flow Dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Simpang (Studi Kasus Jalan Kawasan Industri Krakatau Kota Cilegon), contraflow metode rekayasa lalu lintas yang mengubah arah biasa dari jalan menjadi berlawanan. Tujuan mengalihkan arus lalu lintas dari jalur normal yang digunakan saat kondisi tertentu, seperti ketika terjadi kepadatan lalu lintas atau kecelakaan. 

Contraflow jalan raya diikuti arahan dari polisi yang berwenang mengatur lalu lintas jalan raya. Contraflow dilakukan di jalan tol, jalan arteri, atau jalan tol dalam kota. Rekayasa lalu lintas itu diterapkan hanya sementara. Misalnya, contraflow di jalan tol mengubah jalur yang biasanya digunakan untuk arah menuju kota menjadi jalur ke luar kota.

2. One way 

One way hanya boleh untuk arus lalu lintas satu arah saja. Arah sebaliknya menggunakan jalan paralel di dekatnya. Jalan satu arah kondisi lalu lintas kendaraan bergerak hanya satu jurusan saja. Biasanya one way dilakukan di jalan yang tak terlalu lebar. 

Dikutip dari publikasi Pengaruh Pemberlakuan Sistem Satu Arah Terhadap Kinerja Ruas Jalan Berdasarkan Volume Lalu Lintas dan Kepuasan Pengguna Jalan (Studi Kasus Pemberlakuan Sistem Satu Arah jalan Diponegoro Kota Tegal), di banyak kota, jaringan jalan di dalam kota menggunakan basis operasi satu arah.

Sedangkan arah lalu lintas yang berlawanan menggunakan alternatif. Di beberapa lokasi lain berbagai arah merupakan jalan arteri lalu lintas utama. Oneway juga digunakan sebagai sistem rekayasa lalu lintas yang digunakan untuk mengubah jalur yang awalnya dua arah jadi satu arah. Sistem ini diterapkan guna meningkatkan kapasitas jalan sehingga mampu mencegah kemacetan.

3. Ganjil Genap

Sistem ganjil genap adalah aturan yang membatasi kendaraan untuk masuk ke kawasan tertentu berdasarkan nomor plat kendaraan mereka, yang diberlakukan pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. 

Misalnya, kendaraan dengan nomor plat genap diizinkan masuk ke wilayah tertentu pada hari-hari tertentu dengan nomor tanggal genap, sedangkan kendaraan dengan nomor plat ganjil diizinkan masuk pada hari-hari dengan nomor tanggal ganjil. Tujuannya mengurangi kepadatan lalu lintas dan emisi gas buang.

4. Buka Tutup

Ini jenis rekayasa lalu lintas di mana akses ke jalan tertentu dibatasi hanya pada waktu-waktu tertentu, mungkin hanya pada jam-jam sibuk atau selama acara khusus. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan rambu lalu lintas yang dapat diubah atau dengan menggunakan penghalang fisik seperti palang atau gerbang.

KAKAK INDRA PURNAMA | ANANDA BINTANG

Pilihan Editor: Contraflow Tetap Diterapkan saat Arus Balik Lebaran, Apa Saja Tambahan Pengamanannya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus