Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

5555 Penari Kecak akan Tampil Kolosal di Festival Berawa

Salah satu kegiatan Berawa Beach Art Festival di Pantai Berawa adalah penampilan kecak kolosal oleh 5555 penari.

19 Februari 2018 | 14.34 WIB

Kecak Dance karya Wayan Ridi.
Perbesar
Kecak Dance karya Wayan Ridi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Desa Tibubeneng, Kabupaten Badung akan menyelenggarakan kegiatan seni dan budaya bertajuk Berawa Beach Art Festival di Pantai Berawa, Bali, 22-25 Pebruari 2018. Salah satau kegiatannya adalah penampilan kecak kolosal oleh 5555 penari.

"Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk pelestarian budaya Bali, khususnya yang berada di kawasan Pantai Berawa," kata Kepala Desa Tibubeneng Made Kamajaya di Badung, Bali, Senin, 19/2.

Berawa Beach Festival akan mengangkat tema Pasisi Lango (Gate of Transition). Dalam Festival itu, antara lain, akan lain kecak kolosal 5555 (lima ribu lima ratus lima puluh lima), pameran seni visual dan patung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lalu ada juga pertunjukan wayang inovatif, lokakarya seni lukis, topeng, parade budaya, musik kolaborasi, dan kuliner tradisional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kamajaya mengatakan tari Kecak 5555 adalah sebuah karya musik kecak instrumental. Nantinya akan disajikan secara konser. Format instrumental dipilih karena ingin memberikan ruang eksplorasi terhadap elemen-elemen kecak, seperti: warna suara dan formulasi kilitan kecak secara murni.

Penampilan kecak tersebut mengambil potensi dari kekayaan garap kecak Ulapan Blahkiuh, Kabupaten Badung. Selain mengolah elemen warna suara "chorus cak", juga ada unsur "body cak" dengan memaksimalkan warna suara dari tepukan tangan, dada dan paha.

Peserta kecak kolosal ini berasal dari gabungan siswa SMK dan beberapa SMA di Kabupaten Badung. “Keunikan dari tari kecak itu yakni tidak hanya menampilkan peserta laki-laki, akan tetapi juga melibatkan peserta perempuan," kata Made Kamajaya.

Tak hanya seni-budaya, perhelatan ini juga akan menghadirkan "Sea Food Festival" yang menyajikan berbagai olahan laut dengan sensasi bumbu ala Bali. Setiap banjar (dusun) dari 13 banjar akan menghadirkan anjungan sajian mereka masing-masing.

Lalu ada parade yang menyajikan berbagai garapan 13 banjar adat di daerah Desa Tibubeneng. Parade ini dikurasi oleh I Gede Tilem Pastika. Ada banyak lagi kegiatan yang dihadirkan, mulai dari kompetisi patung pasir, pameran seni rupa, hingga performing arts & music.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus