Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Berebut Spot Foto Terbaik di Gunung Everest, Dua Wisatawan Berkelahi

Dua pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto di Gunung Everest, pertengkaran meningkat dari verbal menjadi perkelahian.

3 Juli 2024 | 12.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pasang wisatawan berkelahi di dek observasi Gunung Everest di Tibet. Penyebabnya, dua pasangan itu memperebutkan tempat foto terbaik setelah mendaki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Insiden itu terjadi pada 25 Juni. Ketika pemandu wisata mereka meminta orang-orang berkumpul untuk berpose dalam foto grup, dua pasangan berdebat satu sama lain sambil berebut untuk mendapatkan tempat berpose terbaik. Ketika ketegangan meningkat, kedua pasangan itu berkelahi, demikian menurut situs berbahasa Mandarin Toutitao.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial Tiongkok, pria pertama menjatuhkan pria lain ke tanah dan keduanya mulai bergulat. Salah satu perempuan terlihat berusaha menarik laki-laki itu menjauh, sementara perempuan lainnya ikut bergabung dan mulai menendang laki-laki lainnya.

Berebut Tempat Foto

Segera setelah itu, pasukan keamanan muncul untuk mencegah insiden tersebut tambah besar. 

Para saksi mengatakan kepada media lokal bahwa pasangan tersebut berdebat mengenai tempat terbaik untuk berfoto, dan pertengkaran meningkat dari pertengkaran verbal menjadi perkelahian.

Belum diketahui apakah perkelahian itu menyebakan orang-orang yang terlibat terluka. Namun, menurut laporan, keempatnya ditahan.

Media lokal melaporkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan dan kasus ini akan dipertimbangkan masuk prosedur hukum. 

Dijuluki sebagai Atap Dunia, Everest memiliki ketinggian lebih dari 8.800 meter di atas permukaan laut. Gunung ini terletak di wilayah Mahalangur Himalaya di perbatasan antara Nepal dan Cina.

Izin Pendakian Everest

Sejak April tahun ini, Cina mengizinkan pendaki asing untuk mendaki Gunung Everest, dimulai dari Tibet, untuk pertama kalinya sejak pandemi baru-baru ini terjadi. Setiap tahun, mereka menyediakan maksimal 300 izin pendakian untuk pendaki non-Cina. 

Awal tahun ini, Nepal mengumumkan serangkaian peraturan baru bagi para pendaki gunung di Himalaya, termasuk peraturan yang memerintahkan mereka untuk membawa pelacak GPS setelah tahun yang mematikan di mana 18 orang meninggal di Gunung Everest dan setidaknya lima mayat belum ditemukan di gunung tersebut.

VN EXPRESS | THE INDEPENDENT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus