Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Gunung Paektu Korea Utara Diperkirakan akan Menjadi Global Geopark UNESCO

Gunung Paektu di Korean Utara masuk 16 nominasi Global Geopark UNESCO bersama dua taman geologi dari Indonesia, yaitu Kebumen dan Meratus.

5 Maret 2025 | 17.00 WIB

Gunung Paektu di Korea Utara. Wikipedia
Perbesar
Gunung Paektu di Korea Utara. Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Paektu di Korea Utara diperkirakan akan mendapatkan penetapan sebagai Global Goepark oleh UNESCO pada bulan depan. Gunung ini termasuk jenis stratovolcano aktif yang terletak di perbatasan Korea Utara dengan Tiongkok. Mengutip The Star, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB itu mengatakan bahwa dewan eksekutifnya akan melaksanakan pertemuan dari 2 hingga 17 April untuk meninjau 16 lokasi penunjukan Geopark, termasuk Gunung Paektu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Melansir laman resmi UNESCO, 16 nominasi geopark global terbaru diantaranya Kanbula dan Yunyang (Cina), Gunung Paektu (Korea Utara), Napo Sumaco dan Tungurahua Volcano (Ekuador), Kebumen beserta Meratus (Indonesia), Murgeopark (Italia), The Fjord Coast (Norwegia), Danyang dan Gyeongbuk Donghean (Korea Selatan), North Riyadh Geopark beserta Salma (Saudi Arabia), Costa Quebrada (Spanyol), Arran (Inggris Raya dan Irlandia Utara), dan Lang Son (Vietnam).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sesi peninjauan merupakan tindak lanjut dari usulan Dewan Global Geopark UNESCO untuk menetapkan situs-situs tersebut menjadi bagian dari jaringan taman geologi global. Dewan eksekutif biasanya mendukung penunjukan geopark sebagaimana yang diusulkan oleh dewan tersebut, sehingga hampir dapat dipastikan bahwa Gunung Paektu akan terdaftar sebagai Global Geopark UNESCO pertama di Korea Utara.

Menurut UNESCO, geopark merupakan kawasan geografis tunggal dan terpadu di mana situs beserta lanskap yang memiliki signifikansi geologis internasional dikelola dengan konsep holistik perlindungan, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan. Tahun lalu, dewan eksekutif UNESCO telah menetapkan bagian gunung yang terletak di wilayah Tiongkok sebagai Global Geopark dengan nama Gunung Changbaishan, sesuai dengan penyebutan dalam bahasa Tionghoa.

Korea Utara mengajukan permohonan pendaftaran gunung tersebut ke UNESCO pada 2019, setahun sebelum Cina. Tapi Cina berhasil mendapatkan penunjukan itu terlebih dahulu karena inspeksi di negara yang memiliki julukan Hermit Kingdom tertunda akibat pandemi covid-19.

Daya tarik Gunung Paektu

Gunung Paektu berbatasan dengan Tiongkok di barat laut, serta Taehongdan, Paekam, dan Pochon di timur. Wilayah geopark ini terbagi menjadi dua zona utama yang membentang dari barat laut ke tenggara, menghubungkan Gunung Paektu dan Gunung Pukphote. Puncak Janggun, dengan ketinggian 2.750 meter, merupakan tempat tertinggi, sedangkan Sungai Amnok di Distrik Pekerja Thongsin, pada ketinggian 800 meter, menjadi titik terendah.

"Geopark ini ditandai oleh warisan geologi vulkanis yang spektakuler dan bentang alam yang terbentuk oleh letusan gunung berapi," kata UNESCO tentang gunung tersebut. Wilayah itu menunjukkan geografi glasial yang berkembang baik, dengan lingkaran-lingkaran yang terbentuk oleh erosi glasial dan fitur-fitur topografi lainnya seperti perbukitan moraine, dataran moraine, dan dataran luapan oleh pengendapan glasial.

Sekitar tahun seribu masehi, aktivitas vulkanik di gunung ini menyebabkan erupsi besar yang dikenal sebagai letusan milenium, ledakan vulkanik itu membentuk kaldera atau sekarang disebut Danau Chon, yang berada di ketinggian 2.190 meter. Gunung Paektu dianggap sebagai gunung berapi dengan potensi letusan besar di masa depan. 

Penelitian geofisika pada zona vulkanik gunung tersebut menunjukkan adanya dapur magma di bawah permukaannya, yang sering kali membuat gempa vulkanik serta menyebabkan perubahan komposisi mata air di kawasan ini. Berkat kombinasi warisan alam serta budaya mengesankan, wilayah Gunung Paektu menjadi salah satu destinasi wisata utama di Korea Utara.

NIA NUR FADILLAH | THE STAR | UNESCO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus