Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Batam - Puluhan turis menanam mangrove di pesisir Pulau Batam setiap harinya. Aktivitas ini bukan sebagai destinasi wisata, bagi turis menanam mangrove sangat penting untuk melindugi bumi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hu Lihua salah seorang turis asal Shicuan, Cina, mengaku baru pertama kali menanam mangrove. "Ini adalah pengalaman luar biasa, saya sangat senang," kata Hu Lihua kepada Tempo, awal April 2024 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut Hu Lihua, pohon mangrove sangat penting untuk lingkungan. "Kalau menurut saya mangrove itu seperti jantung manusia," katanya dalam bahasa Cina.
Turis Cina lain, Yang Dejin, juga mengungkapkan hal yang sama. Meskipun menanam mangrove di Batam ini bukan pertama kali, baginya mangrove sangat penting menjaga bumi. "Kalau di Cina sekali setahun kami menanam mangrove," katanya usai menanam.
Sekelompok turis foto bersama usai melakukan penanaman mangrove di pesisir Pulau Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Nilai Jual Pariwisata
Sampai saat ini tercatat sudah 700 orang turis menanam mangrove di pesisir Batam, tepatnya di Pelabuhan Pancur, Tanjung Piayu, Kota Batam. Setiap satu orang turis menanam satu bibit mangrove. "Kegiatan menanam mangrove ini punya nilai jual tersendri bagi kami orang pariwisata," kata Direktur PT Global Indah Internasional, Andi, Kamis, 25 April 2024.
Selain itu kegiatan ini juga membuktikan bahwa sektor pariwisata dan lingkungan itu sejalan. "Berapa turis yang mengikuti menanam sangat senang," kata Andi.
Pemandu wisata Global Indonesia Internasional Susanto mengatakan, sebelum menanam mangrove di Batam para turis sudah berkunjung ke Singapura dan Malaysia. Namun, satu-satunya destinasi yang memiliki kegiatan menanam mangrove hanya ada di Batam. “Indonesia adalah negara ketiga. Sebelumnya turis ini sudah ke Malaysia dan Singapura, dibandingkan negara lain mereka lebih senang di sini karena ada kegiatan menanam mangrove,” katanya.
Turis senang menanam mangrove karena kegiatan ini jarang dilakukan di negara mereka. “Cina itu sudah kayak Singapura, gedung semua, paling di sana mereka pada waktu tertentu saja bisa menanam pohon,” katanya.
Pariwisata Peduli Lingkungan
Founder NGO Akar Bhumi Indonesia Hendrik Hermawan memastikan, tujuan utama kegiatan ini bukanlah pariwisata tetapi lebih kepada upaya menyelamatkan lingkungan dengan cara menanam mangrove. "Jadi pesan yang ingin kami sampaikan, di mana pun menanam mangrove manfaatnya akan dirasakan lintas negara, karena oksigen yang dihasilkan tidak kenal batas negara," kata Hendrik.
Apalagi, kata Hendrik, saat ini hutan mangrove mengalami ancaman serius di Kota Batam, mulai dari aktivitas penebangan, pembangunan dan lainnya. "Makanya kepedulian masyarakat dan semua orang sangat penting untuk lingkungan kita," katanya.
Pilihan Editor: Pesona Pantai Airnanti Barelang Batam yang Memiliki Pasir Bersih