Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Tradisi Sedekah Bumi masih tetap dilaksanakan oleh warga sekitar objek wisata Punthuk Setumbu di Dusun Kurahan, Desa Karangrejo, Borobudur, Kabupaten Magelang sebagai upaya melestarikan budaya leluhur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ketua Pengelola Punthuk Setumbu yang juga Kepala Dusun Kurahan, Nuryazid mengatakan kegiatan Sedekah Bumi telah dilakukan para pendahulu secara turun temurun. Dulu Punthuk Setumbu sebagai tempat untuk menggembala ternak dan setiap Senin Legi warga membawa makanan di atas bukit tersebut untuk dimakan bersama-sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nuryazid mengatakan Sedekah Bumi rutin digelar setiap dua tahun sekali sebagai rasa syukur masyarakat kepada Tuhan yang telah memberikan limpahan rezeki. "Harapan kami dengan Sedekah Bumi ini, masyarakat di sini tetap bisa bersyukur, kegiatan ini untuk melestarikan budaya dan diharapkan wisata Punthuk Setumbu bisa lebih maju dan bermanfaat untuk masyarakat di sini," kata dia, Senin, 16 November 2020.
Di masa pandemi, peserta dibatasi hanya sekitar 150 orang, khusus dari warga Dusun Kurahan. Sebelumnya, banyak warga lain daerah yang berdatangan dan ditampilkan sejumlah kesenian.
Prosesi Sedekah Bumi tersebut diawali kirab pengantin diiringi warga yang membawa nasi tumpeng beserta lauk-pauk dari Kebun Buah Karangrejo ke Punthuk Setumbu yang berjarak sekitar 400 meter.
Setelah sampai Bukit Punthuk Setumbu, warga kemudian menaruh nasi tumpeng tersebut menjadi satu secara memanjang dengan alas daun pisang.
Setelah dilakukan doa bersama, warga kemudian melakukan kembul bujono atau makan bersama-sama barang bawaan tersebut. Dalam sedekah bumi tersebut juga ditampilkan kesenian tradisional kubro siswa.
Punthuk Setumbu berada di ketinggian dengan jarak sekitar 4 kilometer dari Candi Borobudur, yang selama ini dikenal sebagai lokasi ideal untuk melihat keindahan Candi Borobudur dan sunrise dari ketinggian. Bukit itu dirintis sebagai objek wisata mulai 2006 dan mulai dikenal masyarakat sejak 2009.