Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Singapura - Bulan lalu Tempo bersama dengan beberapa jurnalis lain dari Asia mendapat undangan melihat-lihat Sofitel So di Singapura. Hotel terbaru dari jaringan Prancis ini diresmikan akhir tahun lalu. "Karena Sofitel dari Prancis, pasti akan selalu ada elemen Prancis dalam setiap desainnya," ujar Isabel Miaja, perancang interior hotel itu, seperti ditulis Koran Tempo, Selasa, 7 April 2015.
Dengan lancar dia bertutur soal penggunaan pintu masuk putar pada gedung bekas kantor telegraf pertama di Asia Tenggara yang dibangun pada 1927 itu. Menurut Isabel, pintu masuk putar--meskipun terasa sempit untuk bangunan Sofitel yang terletak di tengah keramaian Robinson Road--mengadopsi kemegahan hotel-hotel di Prancis.
Elemen lain yang melambangkan Prancis dalam desain hotel ini adalah banyaknya bentuk segi enam. Heksagonal, kata Isabel, memang melambangkan Prancis. "Kalau kamu lihat peta Prancis, bentuknya memang mirip segi enam, makanya sering disebut Le Hexagon," kata Miaja, yang juga keturunan langsung dari desainer perhiasan terkenal Prancis.
Itu sebabnya ada banyak bentuk segi enam di bangunan hotel itu. Mulai dari chandelier hingga kotak perhiasan di setiap kamar. "Heksagonal juga mengingatkan kita pada sarang lebah," ujar desainer yang bermukim di Singapura sejak lebih dari 20 tahun lalu itu. Kata Isabel, lebah merupakan lambang bagi para pebisnis yang bepergian. Itu merupakan ceruk pasar yang diincar oleh jaringan Sofitel di seluruh dunia.
Miaja, lewat firma desain dan arsitekturnya Miaja Design, merancang hampir seluruh aspek bangunan Sofitel So. Mulai dari ornamen lukisan yang menjadi hiasan di tiap kamar, hingga perluasan bangunan dengan menambahkan bangunan baru. Miaja membagi bangunan lama dan baru Sofitel dengan sebuah spasi pendek setinggi enam tingkat. Pada siang hari, lobi hotel tidak memerlukan sinar lampu karena Miaja membuat bagian atapnya tembus pandang.
Di tiap kamar Miaja juga menyiapkan kejutan-kejutan kecil, mulai dari mini bar yang tersembunyi dalam dinding, hingga telepon kamar yang menggunakan iPhone 5S dan iPad mini untuk navigasi kamar.
Dari luar Sofitel So memang tampak tidak berubah. Namun di bagian dalamnya, Miaja berhasil mengubahnya dari sebuah kantor biasa menjadi hotel butik bintang lima plus "kolam renang Raja Midas dan rooftop bar" di pucuk gedungnya. Sebutan Kolam Midas diberikan oleh Miaja karena warna kolam yang keemasan dan berkilau saat tertimpa cahaya matahari. "Aku sendiri belum pernah mencoba kolam ini sejak hotel diresmikan," kata Miaja, curhat.
SUBKHAN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini