Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Rawa Sumsel Mengering, Memancing di Selat Bangka Jadi Pilihan

Anglers Sumsel Fishing Club (ASFC) menghabiskan weekend terakhir di bulan September dengan memancing di Selat Bangka.

28 September 2019 | 16.11 WIB

Selat Bangka merupakan lokasi memancing yang populer di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Area memancing biasanya di atas bagan milik nelayan. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perbesar
Selat Bangka merupakan lokasi memancing yang populer di Sumatera Selatan dan Bangka Belitung. Area memancing biasanya di atas bagan milik nelayan. TEMPO/Parliza Hendrawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Palembang - Musim kemarau panjang belum berakhir di sejumlah daerah di Sumatera Selatan. Akibatnya sejumlah spot memancing di air tawar banyak mengalami pendangkalan hingga kering sama sekali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tidak mau ambil pusing dengan keadaan itu, para penghobi mancing di Palembang mulai mengalihkan bidikan mereka ke tengah laut. Lokasi yang mereka tuju berada di selat Bangka. Itulah yang dilakukan 18 orang anggota Anglers Sumsel Fishing Club (ASFC) dengan memancing di Selat Bangka untuk menutup September.

"Kali ini kami akan bermalam di atas bagan di selat Bangka," kata Irawan ZN, ketua umum ASFC. TEMPO bersama rombongan ASFC berangkat dari Palembang pukul 03.30 dinihari, Sabtu (28/9). Tiba di dermaga Desa Sungsang, Banyuasin, matahari menjelang terbit.

Selanjutnya dari dermaga, rombongan menaiki kapal motor pompong selama 90 menit hingga sampai di Bagan milik Haji Syam. Tidak perlu istirahat, para pemancing ini langsung beraksi di sudut-sudut bagan.

Anggota Anglers Sumsel Fishing Club (ASFC) menunjukkan hasil tangkapannya. TEMPO/Parliza Hendrawan

Sementara itu Yasir, ketua divisi fresh water ASFC menjelaskan perburuan hari ini bukanlah yang pertama bagi mereka. Mereka telah memancing  ikan di tengah laut beberapa kali. Bahkan mereka memancing hingga ke Lampung Timur. "Minggu sebelumnya kami turun di spot air tawar yang ada di Muara Kuang, Ogan Ilir," katanya.

Di Selat Bangka kata Yasir, biasanya para anglers bisa mendapatkan ikan Kerapu, belambangan atau kakap tompel atau jenaha, kuro/senamgin, talang talang/queen fish, gerot/tima-tima, serta sweet lips.

Hingga Sabtu siang, 18 pemancing yang dibagi dalam tiga bagan berbeda ini telah mendapat sejumlah ikan seperti ikan pari, gerot, dan ikan kerapu. Selain untuk dibawa pulang, ikan yang di dapat sebagian untuk dikonsumsi bersama para penjaga bagan. "Rencana besok siang kami baru pulang," kata Yasir.

Sekedar diketahui, menurut Achmad Romeli, wakil Ketua ASFC, klubnya berdiri sejak tiga tahun silam dengan anggota sekitar 3.500 orang. Mereka berasal dari beragam profesi dan usia, yang disatukan dengan hobi memancing.

Bagan nelayan kerap digunakan oleh wisatawan untuk memancing saat rawa-rawa di Sumatera Selatan mengering. TEMPO/Parliza Hendrawan

Menjelang akhir tahun nanti, pihaknya akan menggelar hajatan yang lebih besar dengan menyisir penyuka memancing di air tawar ataupun laut. "Komunitas kami ini juga dibentuk untuk ikut memperkenalkan destinasi wisata di Sumsel," katanya.

PARLIZA HENDRAWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus