Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SEBUAH album baru menyemarakkan keragaman taman musik Indonesia. Album berjudul 'Fenomena'—memang dengan tanda petik, bukan karena salah tulis—ini suatu album kompilasi yang beredar sejak Mei lalu. Galibnya album sejenis, hanya lagu yang pernah populerlah yang menjadi prioritas utama. Nah, di sini kita bertemu pengecualian pertama. Kedua-belas lagu di 'Fenomena' tak semuanya populer. Sebuah pilihan yang berani dan berisiko tinggi. "Kami memang mengambil pilihan yang tidak dilirik orang," ujar Seno M. Hardjo, Direktur Pelaksana Target Pop, perusahaan rekaman yang memproduksi album ini, kepada Tempo (lihat: Target Kami Selera A+).
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo