Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Sungai Peusangan Aceh Jadi Arena Rafting, Balapan Liar Hilang

Daerah aliran Sungai Peusangan di Lukup Badak, Kecamatan Pegasing, setahun terakhir ini menjadi arena rafting yang mengasyikkan.

18 September 2018 | 16.12 WIB

Ilustrasi rafting
Perbesar
Ilustrasi rafting

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Takengon - Daerah aliran Sungai Peusangan di Lukup Badak, Kecamatan Pegasing, Kabupaten Aceh Tengah, setahun terakhir ini menjadi arena rafting yang mengasyikkan. Sejak kehadiran kegiatan tersebut, remaja setempat, yang semula suka balapan liar, mulai beralih ke olahraga arung jeram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pada Ahad, 15 September lalu, kawasan itu bahkan menjadi arena untuk lomba arung jeram Takengon Rafting Festival 2018. Kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian event Gayo Alas Mountain Internasional Fest (GAMIFest) yang sedang berlangsung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istri pelaksana tugas Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, dan istri Bupati Aceh Tengah terlibat dalam lomba tersebut dan mengayuh perahu karet dari start sampai finis. Saat membuka perhelatan ini, Dyah mengatakan wisata arung jeram dapat dikembangkan.

“Lokasi ini dulunya hanya sungai biasa dan jarang orang berkunjung. Namun sejak setahun lalu telah diolah menjadi lokasi rafting, lokasi ini mulai ramai dikunjungi,” ujarnya.

Salah seorang panitia Fun Rating Festival, Khalis, menuturkan lokasi wisata itu baru dikelola menjadi area rafting setahun lalu. Awalnya, kata dia, jembatan di atas sungai Lukup Badak kerap menjadi tempat balap liar para remaja di Takengon. Seiring dengan dibukanya menjadi wisata rafting, balap liar menjadi berkurang, bahkan mulai menghilang.

“Para remaja, bahkan anak-anak, mereka sudah mulai ramai bermain rafting karena ini bisa dilakukan siapa saja, anak-anak, pemuda-pemudi, juga ibu-ibu. Lokasi ini dikelola oleh koperasi,” kata Khalis.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Rahmadhani menyebutkan rafting festival adalah bagian dari promosi destinasi wisata baru di dataran tinggi Gayo. Dia pun meminta warga terus menjaga kebersihan lingkungan agar lokasi itu bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara.

Ketua Harian Federasi Arung Jeram Indonesia Aceh Tengah Muhammad Ibnu Abrar menuturkan rencananya di kawasan itu juga dibangun sejumlah arena wisata luar ruang lain, seperti flying fox, permainan memanah, dan paint ball. "Akan dilakukan secara bertahap. Untuk flying fox dalam waktu dekat akan di-launching," ucapnya.

ADI WARSIDI (Takengon)

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus