Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Terapkan Batasan Fisik, easyJet Berencana Kosongkan Kursi Tengah

Maskapai penerbangan easyJet berencana membiarkan kursi tengah penumpang kosong, agar penumpang bisa menerapkan pembatasan jarak fisik.

21 April 2020 | 10.00 WIB

Pesawat EasyJet. theguardian.com
Perbesar
Pesawat EasyJet. theguardian.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan easyJet berencana membiarkan kursi tengah penumpang kosong, karena pandemi virus corona (Covid-19). Cara itu dilakukan agar penumpang bisa menerapkan pembatasan jarak fisik, sebagaimana dilaporkan BBC, belum lama ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Operasional penerbangan easyJet dimulai lagi untuk seluruh armada pada akhir Maret. Pimpinan Eksekutif EasyJet, Johan Lundgren berharap penyediaan ruang tempat duduk bisa mendorong lebih banyak orang untuk terbang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Itu adalah sesuatu yang akan kami lakukan. Saya pikir itu adalah sesuatu yang ingin dilihat pelanggan," katanya.

Lundgren menjelaskan, easyJet akan bermitra dengan pihak lain untuk menerima masukan, "Mendengarkan pandangan dan poin pelanggan tentang apa yang diyakini mereka adalah hal yang benar untuk dilakukan, terutama pada periode awal," tuturnya.

Menurut pihak easyJet gagasan itu adalah salah satu ukuran yang disarankan untuk melanjutkan penerbangan. Mengenai pembatasan jarak fisik, Lundgren menjelaskan penumpang duduk di sebelah jendela atau lorong dalam konfigurasi tiga kursi.

Cara itu dilakukan, karena Lundgren menganggap pesawat easyJet tidak akan segera penuh, meski karantina wilayah dicabut. "Saya berbicara tentang ini sebagai fase awal. Tidak ada yang tahu berapa lama fase itu," katanya.

Ia menambahkan, pemesanan penerbangan untuk musim dingin lebih cepat dari tahun lalu. Kemungkinan karena pelanggan memesan ulang tiket setelah pandemi virus corona, dan mengubah rencana perjalanan mereka.

Mengutip The Guardian, Lundgren mengatakan, bahwa penurunan permintaan penumpang akan lebih mudah untuk menjaga kursi tengah kosong. “Asumsi kami adalah bahwa faktor muatan tidak akan kembali normal sejak awal," katanya.

Menurut dia, hal itu menjadi kesempatan untuk menjaga kursi tengah tetap kosong. "Kami juga melihat berbagai program desinfeksi di pesawat," ujarnya.

BBC | THE GUARDIAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus