Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Timeline Pembenahan Candi Borobudur Sebagai Destinasi Wisata Universal

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan penting untuk membedakan Candi Borobudur sebagai atraksi dengan destinasi.

29 April 2021 | 08.59 WIB

Candi Borobudur. Foto: Tiket.com
Perbesar
Candi Borobudur. Foto: Tiket.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan timeline atau alur waktu pembenahan Candi Borobudur sebagai destinasi wisata universal. Menurut Hilmar, yang penting sekarang adalah menetapkan narasi Candi Borobudur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Prinsipnya adalah menetapkan narasinya dulu, Borobudur mau dilihat sebagai apa?" kata Hilmar Farid dalam webinar Pengelolaan Warisan Dunia di Indonesia pada Rabu, 28 April 2021. Dalam perencanaan pembenahan Candi Borobudur, menurut dia, harus mempertahankan kawasan candi sebagai situs warisan dunia juga bermanfaat bagi masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah mulai menata bangunan di Subkawasan Pelestarian 1 atau SP-1 dan SP-2. Kemudian menata Zona 1 dan Zona 2 Candi Borobudur untuk mengurangi komersialisasi. "Targetnya penataan ini selesai pada 30 April 2021," kata Hilmar Farid.

Lalu membuat skema pengelolaan pengunjung yang mesti rampung pada Juni 2022, pengembangan atraksi baru di Subkawasan Pelestarian atau SP-1 dan SP-2. Mei 2021 menjadi tenggat untuk mengembangkan narasi bagi pengunjung dan pemandu.

Nadiem Makarim berswafoto dengan gaya lucu saat di depan Candi Borobudur/Instagram

Pembentukan Badan Layanan Umum yang mulai beroperasi 15 Desember 2021, lalu studi pengembangan kawasan Borobudur dengan melibatkan kampus merdeka pada Juni 2021. "Saya kira sangat penting untuk membedakan Candi Borobudur sebagai atraksi dengan destinasi," ujar Hilmar Farid.

Terlebih status Borobudur sebagai destinasi wisata super-prioritas, maka menurut Hilmar, harus ada fokus yang kuat dalam mengembangkannya sebagai sebuah destinasi. Candi Borobudur yang ada di atas bukit adalah atraksi, sama seperti Candi Mendut, Candi Pawon, dan 39 situs lainnya di sekitar Borobudur.

"Semua ini jika dijahit dengan narasi yang solid akan menjadi bagian dari destinasi," ucap Hilmar Farid. Jangan lupa juga bahwa Candi Borobudur adalah monumen Budhis terbesar yang berdiri sendiri. "Ini adalah mahakarya yang menggunakan tidak kurang dari satu juta batu yang bersifat autentik dan unik."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus