Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Joko Anwar berpendapat Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI layak dibubarkan. Menurut dia, KPI adalah lembaga otoriter yang memaksakan persepsi kepada rakyat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bagi mereka lihat sesuatu yang bagi orang normal innocent bisa jadi bikin nafsu, gak sopan, atau kasar. Bahkan kita merasakan sesuatu saja mereka yang tentukan,” cuitnya di akun Twitternya, Jumat pagi, 20 September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cuitan sutradara Gundala agar KPI dibubarkan ini bermula dari surat teguran tertulis lembaga penyiaran itu kepada sejumlah media elektronik. Salah satunya kepada TVOne yang menayangkan trailer film Gundala. KPI juga menegur GTV yang menayangkan film Spongebob.
Keluhannya terhadap KPI ini sudah dilakukannya kesekian kalinya. Ia memotret tangkapan layaran unggahan berita di media online mengenai tanggapan para komisioner KPI atas tuntutan Joko Anwar agar KPI dibubarkan.
Seorang netizen menuliskan balasan atas cuitan Joko Anwar. “Orang-orang KPI teler semua, Bang. 2021 nanti di tv fix diblur semua. …suara dong jadinya.”
Cuitan ini dibalas Joko Anwar. “Suara serak-serak basah juga nanti dibilang sensual,” ujarnya seraya menambahkan tagar #BubarkanKPI.