Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Berapa lama seseorang di era modern ini bisa bertahan tanpa ponsel? Kebanyakan orang tak sampai sehari. Tapi jika ikut traveling dengan agen perjalanan ini, dijamin bisa berhari-hari tanpa ponsel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
For the Love of Travel atau FTLO Travel, perusahaan perjalanan untuk pelancong solo milenial, berusia pertengahan 20-an dan 30-an, meluncurkan rangkaian baru perjalanan internasional "tanpa telepon" yang berlangsung selama 2024. Perjalanan ini membantu orang-orang melepaskan diri dari ponsel dan terlibat sepenuhnya dalam petualangan seru selama traveling.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Di era digital saat ini, kita semakin bergantung pada ponsel pintar, dan hal ini berdampak negatif pada kesehatan mental dan kemampuan kita untuk hadir,” kata Tara Cappel, pendiri dan CEO perusahaan berbasis di California itu, dalam pernyataan yang dikutip Travel and Leisure.
“Dengan menghilangkan gangguan ini, wisatawan dapat sepenuhnya berinteraksi dengan destinasi yang mereka kunjungi dan membangun hubungan baru dengan teman perjalanan yang berpikiran sama," dia menambahkan.
Aturan traveling
Aturan utamanya adalah meninggalkan ponsel di rumah Peserta perjalanan ini bukannya tak boleh bawa ponsel. Mereka tetap membawanya, tetapi ada aturan bahwa peserta harus mengunci ponsel selama perjalanan dan meninggalkannya di brankas hotel. Jika melanggar, peserta bisa diminta keluar dari grup jika tindakan mereka berdampak pada pengalaman sesama pelancong.
Lalu bagaimana dengan mencari arah atau menerjemahkan bahasa asing? Peserta harus siap kembali seperti masa lalu. Mereka akan bergantung pada petunjuk manual seperti peta untuk mencari arah dan kamus saku untuk kebutuhan penerjemahan. Mereka juga akan lebih banyak berinterksi dan bercakap-cakap dengan teman seperjalanan atau orang-orang yang ditemui di destinasi.
“Dengan menghilangkan ketergantungan pada ponsel pintar, tujuan kami adalah agar para wisatawan mendapatkan perjalanan yang lebih mendalam dan penuh petualangan. Saya berharap hal ini mendorong mereka untuk berinteraksi lebih dalam dengan orang-orang dan tempat-tempat yang mereka temui – menanyakan arah kepada penjaga toko setempat, memesan item yang tidak dikenal dari menu, atau sekadar melakukan lebih banyak kontak mata,” tambah Cappel.
Cappel yakin, perjalanan tanpa ponsel akan menumbuhkan pemahaman dan apresiasi yang lebih dalam terhadap budaya tempat mereka berada.
Perjalanan tanpa telepon ini berlangsung empat hari ke Havana, Kuba, dari 7 hingga 11 Februari, Kosta Rika antara 10 hingga 13 April, Portugal dari 16 hingga 23 Juni, Tuscany dari 15 hingga 22 September, Islandia dari 6 November hingga 10, dan Oaxaca dari 4 hingga 8 Desember. Perjalanan dimulai dari USD 1.999 atau sekitar Rp31 juta sampai USD 3.200 atau sekitar Rp50 juta, tergantung tujuan dan lamanya liburan.
Destinasi bebas ponsel
Jika tak ikut perjalanan FTLO, ada destinasi di dunia yang melarang pengunjungnya membawa ponsel. Awal tahun ini, Ulko-Tammio di Finlandia mendeklarasikan dirinya sebagai pulau wisata bebas telepon pertama di dunia, dan mendorong pengunjung untuk menyelami alam sekitarnya.
Banyak hotel atau tempat menginap lain, seperti Rancho La Puerta kelas atas di Meksiko, menyebut dirinya sebagai tujuan detoks digital, yang fokusnya adalah relaksasi tanpa terbebani oleh telepon dan komputer.
Tertarik traveling tanpa ponsel?
TRAVEL AND LEISURE | CNN TRAVEL
Pilihan Editor: 10 Negara Tujuan Wisata yang Paling Disukai Solo Traveler