Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, berinisial AM (17) meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan. Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor, Noor Syahid, mengakui adanya dugaan penganiayaan tersebut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Berdasarkan temuan tim pengasuhan santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan almarhum wafat," kata Noor Syahid melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin malam, 5 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Profil Ponpes Darussalam Gontor
Melansir gontor.ac.id, cikal bakal berdirinya Pondok Modern Darussalam Gontor ialah dari pembentukan Pondok Tegalsari yang dibentuk oleh Kyai Ageng Hasan Bashari.
Lalu pada kepemimpinan Kyai Khalifah, seorang santri bernama Sulaiman Jamaluddin menikah dengan putri Kyai dan diberi kepercayaan untuk mendirikan pesantren sendiri di Desa Gontor, yang terletak sebelah timur Tegalsari dan juga Kota Ponorogo.
Pada mulanya, Gontor hanya memiliki sekitar 40 santri. Namun ketika dipimpin langsung oleh Kyai Anom Besari, pendidikan dan jumlah santri semakin terus berkembang. Ketika ia wafat, lalu digantikan oleh generasi ketiga dari pendiri Gontor lama dengan pimpinan Kyai Santoso Anom Besari.
Di saat ia memimpin, ada ketiga putranya mencoba untuk melakukan perjalanan ke berbagai lembaga pendidikan dan pesantren. Setelah beres menutut ilmu, barulah mereka kembali untuk meningkatkan ilmu di Ponpes Gontor bagi para santrinya.
Setelahnya, mereka langsung merubah sistem pendidikan di Gontor dan mendirikan Pondok Modern Darussalam Gontor bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345 atau pada tanggal 20 September 1926.
Hal itu bersamaan dengan terciptanya sistem Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah, yang merupakan program pendidikan pasantren selama enam tahun atau setingkat dengan jenjang pendidikan menengah.
Tidak hanya itu, ponpes ini juga mendirikan Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) didirikan pada 17 November 1963. Kemudian berubah nama menjadi Institut Pendidikan Darussalam (IPD) dan berubah lagi menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
FATHUR RACHMAN