Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, mengatakan tidak mementingkan nilai ganti rugi (restitusi) yang sedang diproses Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban usai anaknya dianiaya Mario Dandy Satriyo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengurus GP Ansor ini menyatakan nilai ganti rugi yang bisa ia dapatkan tidak sebanding dengan kondisi anaknya saat ini. “Kecuali pelaku (Mario Dandy) dilakukan yang sama, dibikin koma. Itu baru sebanding menurut saya,” katanya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 13 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Jonathan membenarkan jika pihaknya mengajukan permohonan restitusi atau ganti rugi ke LPSK atas peristiwa penganiayaan tersebut. Namun, sampai sekarang ia belum tahu nilai ganti rugi yang akan diterimanya.
Menurut dia, LPSK sempat bertanya sampai kapan terapi yang akan dijalani David hingga jumlah yang harus dibayarkan. “Cuma ngasih tahu kita mau urus hak-haknya David melalui restitusi. Tapi berapanya saya kurang paham,” ucap dia.
Jonathan belum tahu pula komponen apa saja yang akan dimasukan ke dalam pengajuan restitusi tersebut.
Sudah Dipulangkan, David Ozora Masih Perlu Pengobatan Khusus Latih Sensor Motorik dan Daya Kerja Otak
Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital Kuningan, Yeremia Tatang, menjelaskan kondisi David Ozora mulai membaik. Anak pengurus GP Ansor itu mengalami cedera otak akibat penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo.
Kondisi David telah membaik setelah melalui rangkaian pengobatan dari berbagai aspek di Mayapada Hospital. "Berkat kerja sama tim rumah sakit melalui multi aspect treatment sehingga David bisa pulih," kata Yeremia di Jakarta, Ahad, 16 April 2023, dikutip dari Antara.
Menurut Yeremia, kondisi David mulai membaik setelah masa perawatan pekan keempat ditandai motorik dan sensor inderanya yang sudah pulih. Bahkan dia sudah bisa berinteraksi dengan orang. "Awal David masuk itu memang kondisinya koma, ada infeksi yang cukup berat akibat cidera yang ia alami tersebut," ujar dokter spesialis saraf Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan itu.
Kondisi koma tersebut masih tidak berubah hingga memasuki minggu ketiga. Namun, kondisi David saat itu sudah membaik setelah perawatan khusus dari rumah sakit tersebut.
Setelah 53 hari dirawat di rumah sakit itu, David diperbolehkan pulang hari ini karena kondisinya semakin membaik. Namun Yeremia mengatakan kondisi David belum pulih 100 persen
Dokter Rumah Sakit Mayapada itu mengatakan David masih membutuhkan pengobatan khusus untuk melatih sensor motorik dan meningkatkan daya kerja otak. "Memang masih membutuhkan pengobatan yang cukup panjang agar dia bisa pulih," ujarnya.