Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Diduga Perkosa Pembantunya yang Masih Remaja, Perwira di Polda Sulsel Dicopot

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Nana Sudjana mencopot jabatan perwira menengah karena diduga memperkosa ART-nya sejak November 2021

2 Maret 2022 | 02.25 WIB

Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Pemerkosaan. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Nana Sudjana mencopot jabatan perwira menengah di Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara berinisial M yang diduga memperkosa asisten rumah tangganya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan Bidang Profesi Pengamanan (Propam) sedang menyelidiki dan mendalami dugaan kasus pemerkosaan ART ini.

"Untuk sementara sudah dicopot jabatannya. Itu agar anggota di Propam fokus dulu dalam penyelidikan dan AKBP M fokus dalam kasusnya," ujarnya di Makassar, Senin, 1 Maret 2022 dikutip Antara.

Ia belum merinci lebih jauh mengenai kasus yang membelit perwira tersebut, namun dirinya menuturkan jika asas praduga tidak bersalah tetap dijunjung tinggi oleh penyidik.

Komang menerangkan pencopotan jabatan sebagai salah satu Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) di Ditpolair itu untuk memudahkan proses pemeriksaan. "Untuk mempermudah proses pemeriksaan, maka yang bersangkutan telah dicopot dari jabatannya," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima, kasus dugaan pencabulan dilakukan oleh M terhadap ART-nya bernama IS yang maish berusia 13 tahun warga Griya Barombong.

IS menjadi pelampiasan nafsu perwira polisi itu setelah menjadi ART di rumah pejabat Ditpolairud Polda Sulsel sejak September 2021.

IS mengaku jika dirinya sudah diperkosa sejak November 2021 hingga Februari 2022 karena terus dipaksa dan diiming-imingi akan dibiayai pendidikannya termasuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya.

Korban IS menjelaskan jika dirinya memang hidup miskin bersama keluarganya dan menerima pekerjaan sebagai ART di rumah polisi tersebut.

IS mengakui jika dirinya selalu diperkosa majikannya di rumah keduanya karena di rumah pertama ada anggota keluarganya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus