Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks Kapolres Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara mengaku selama ini loyal kepada eks Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra. Dody menuruti perintah karena takut pada Teddy yang dikenal pendendam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Beliau powerful, perfeksionis, salah satu kapolda terkaya di Indonesia versi LHKPN 2022, kemudian beliau mantan ajudan wapres, jaringan beliau luas, jenderal tercepat, saya takut cuma AKBP," ujar Dody kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 27 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dody tidak ingin mengecewakan Teddy Minahasa, yang saat itu menjadi pimpinannya. Walau demikian, Dody mengklaim tidak tertarik untuk mengambil sabu karena tahu itu perintah yang salah.
Sebelum melaksanakan perintah, Dody sempat menolak dan merasa tertekan. Namun pada akhirnya dia tetap menuruti kemauan Teddy hingga menjadi kurir lima kilogram sabu itu ke Jakarta.
Dody mengaku tidak mendapatkan upah apa pun dari Teddy maupun orang-orang yang terlibat dalam perkara ini saat mengantarkan sabu. Tetapi asistennya, Arif diberi Rp 50 juta oleh Linda Pujiastuti alias Anita alias Anita Cepu.
Dalam sidang, Dody menyatakan dia juga tidak menerima janji apapun dari terdakwa Teddy, eks ajudan Wapres Jusuf Kalla. "Tidak ada satu pun terdakwa menjanjikan," tuturnya.
Majelis Hakim mempertanyakan niat sesungguhnya Dody yang tetap melaksanakan perintah Teddy. Dody mengatakan saat ini tidak takut lagi berbicara yang sebenarnya soal peredaran sabu barang bukti Polsek Bukittinggi ini. Sabu itu diambil dari 41,4 kilogram sabu hasil sita Polres Bukittinggi pada Mei 2022.
"Kalau sekarang saya gak takut, saya ungkap yang sebenarnya," kata Dody.
Dalam perkara ini, Teddy Minahasa diduga memerintahkan Dody menyisihkan sabu 10 kilogram. Dody sempat menolak, tapi tetap melaksanakan dengan menukar lima kilogram saja. Penukaran itu dilakukan oleh Syamsul Ma'arif alias Arif di Markas Polres Bukittinggi pada 14 Juni 2022.
Pilihan Editor: Sebut Dody Prawiranegara Dizalimi Teddy Minahasa, Irjen Maman: Dia Sujud ke Saya dan Ibunya