Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Dody Prawiranegara Laksanakan Perintah Tukar Sabu karena Takut pada Teddy Minahasa

Dody Prawiranegara mengaku takut kepada Teddy MInahasa karena jenderal bintang dua itu mantan ajudan wapres yang punya jaringan luas.

27 Februari 2023 | 13.18 WIB

Terdakwa mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara menjalani sidang lanjutan terkait dugaan kasus memperjualbelikan barang bukti sabu sitaan seberat lima kilogram di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023. Sidang dengan terdakwa mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, mantan Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto, dan Linda Pujiastuti tersebut beragenda pemeriksaan lima saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi tersebut diantaranya Maulana asisten rumah tangga dari Teddy Minahasa, Fatulah rekan dari Dody Prawiranegara, Nataniel Kepala Kantor Cabang Dolar Asia Cibubur, Timotius Cleren staf hukum BCA kanwil Matraman serta Ahmad Darmawan selaku Anggota Satresnarkoba Polres Jakarta Barat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Terdakwa mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara menjalani sidang lanjutan terkait dugaan kasus memperjualbelikan barang bukti sabu sitaan seberat lima kilogram di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023. Sidang dengan terdakwa mantan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara, mantan Kapolsek Kalibaru Kompol Kasranto, dan Linda Pujiastuti tersebut beragenda pemeriksaan lima saksi yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Saksi tersebut diantaranya Maulana asisten rumah tangga dari Teddy Minahasa, Fatulah rekan dari Dody Prawiranegara, Nataniel Kepala Kantor Cabang Dolar Asia Cibubur, Timotius Cleren staf hukum BCA kanwil Matraman serta Ahmad Darmawan selaku Anggota Satresnarkoba Polres Jakarta Barat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Kapolres Bukittinggi Ajun Komisaris Besar Polisi Dody Prawiranegara mengaku selama ini loyal kepada eks Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra. Dody menuruti perintah karena takut pada Teddy yang dikenal pendendam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Beliau powerful, perfeksionis, salah satu kapolda terkaya di Indonesia versi LHKPN 2022, kemudian beliau mantan ajudan wapres, jaringan beliau luas, jenderal tercepat, saya takut cuma AKBP," ujar Dody kepada Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Senin, 27 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dody tidak ingin mengecewakan Teddy Minahasa, yang saat itu menjadi pimpinannya. Walau demikian, Dody mengklaim tidak tertarik untuk mengambil sabu karena tahu itu perintah yang salah.

Sebelum melaksanakan perintah, Dody sempat menolak dan merasa tertekan. Namun pada akhirnya dia tetap menuruti kemauan Teddy hingga menjadi kurir lima kilogram sabu itu ke Jakarta.

Dody mengaku tidak mendapatkan upah apa pun dari Teddy maupun orang-orang yang terlibat dalam perkara ini saat mengantarkan sabu. Tetapi asistennya, Arif diberi Rp 50 juta oleh Linda Pujiastuti alias Anita alias Anita Cepu.

Dalam sidang, Dody menyatakan dia juga tidak menerima janji apapun dari terdakwa Teddy, eks ajudan Wapres Jusuf Kalla. "Tidak ada satu pun terdakwa menjanjikan," tuturnya.

Majelis Hakim mempertanyakan niat sesungguhnya Dody yang tetap melaksanakan perintah Teddy. Dody mengatakan saat ini tidak takut lagi berbicara yang sebenarnya soal peredaran sabu barang bukti Polsek Bukittinggi ini. Sabu itu diambil dari 41,4 kilogram sabu hasil sita Polres Bukittinggi pada Mei 2022.

"Kalau sekarang saya gak takut, saya ungkap yang sebenarnya," kata Dody.

Dalam perkara ini, Teddy Minahasa diduga memerintahkan Dody menyisihkan sabu 10 kilogram. Dody sempat menolak, tapi tetap melaksanakan dengan menukar lima kilogram saja. Penukaran itu dilakukan oleh Syamsul Ma'arif alias Arif di Markas Polres Bukittinggi pada 14 Juni 2022. 

Pilihan Editor: Sebut Dody Prawiranegara Dizalimi Teddy Minahasa, Irjen Maman: Dia Sujud ke Saya dan Ibunya

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus