Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto mengimbau masyarakat agar tidak membawa anak usia rentan ke tempat wisata saat merayakan Natal dan tahun baru nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Misalnya umur 1 tahun dipaksa dibawa ke Ancol dan lain-lain. Mungkin happy, tapi habis itu masuk angin dan lain-lain," kata Irjen Karyoto usai apel gelar pasukan Operasi Lilin Jaya di Monas, Jakarta, Pusat, pada Jumat, 20 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Karyoto juga mengimbau masyarakat yang hendak mudik atau berlibur agar menitipkan rumah dan kendaraannya pada petugas setempat di posko-posko yang didirikan oleh kepolisian selama Operasi Lilin digelar. Operasi ini akan digelar mulai dari tanggal 21 Desember 2024 sampai dengan 2 Januari 2025. “Jangan sungkan,” tuturnya
Selama 13 hari itu, Kepolisian akan mendirikan pos pengamanan sebanyak 2,794 posko, yang terdiri dari 1,852 pos pengamanan, 735 pos pengaduan, dan 207 pos terpadu. Posko tersebut akan ditempatkan di 61,452 obyek pengamanan.
"Seperti gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, tempat wisata maupun lokasi perayaan tahun baru," tutur Karyoti merinci tempat-tempat posko akan didirikan.
Ia meminta masyarakat tidak bereuforia berlebihan dalam merayakan libur Natal dan tahun baru. Menurut dia, yang paling penting adalah berdoa agar tahun depan lebih baik.
Karyoto menjelaskan, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 21 dan 28 Desember 2024. Sedangkan puncak arus balik diprediksi pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025. "Untuk itu saya berharap masyarakat dapat mewaspadai berbagai potensi kerawanan pada jalur penyeberangan, jalur tol, dan arteri," ucapnya.
Potensi pergerakan masyarakat diperkirakan mencapai 110,67 juta orang. Angka ini meningkat sebesar 2,83 persen atau 3,04 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, menurut prediksi Kementerian Pariwisata, perputaran arus uang pada libur Nataru ini mencapai Rp150 triliun. "Kita harus sinergi agar mampu memberikan multiplier efek terhadap perputaran ekonomi nasional," ucap dia.