Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Kemenhan Beli 8 Kapal Perang Italia, Pakar: Perkuat Kebutuhan Alutsista

ISESS menilai keputusan Kemenhan membeli 8 kapal perang dari Italia sudah tepat. Memperkuat sistem pertahanan dalam negeri.

14 Juni 2021 | 15.16 WIB

Kementerian Pertahanan RI telah menandatangani kontrak untuk penyediaan delapan kapal perang jenis frigat dari pabrikan pembuat kapal ternama di Italia, Fincantieri. Kontrak yang dipublikasi pada 10 Juni 2021 tersebut mencakup 6 frigat kelas FREMM atau European multi-purpose frigate, serta 2 frigat kelas Maestrale yang dimodernisasi. Fincantieri
Perbesar
Kementerian Pertahanan RI telah menandatangani kontrak untuk penyediaan delapan kapal perang jenis frigat dari pabrikan pembuat kapal ternama di Italia, Fincantieri. Kontrak yang dipublikasi pada 10 Juni 2021 tersebut mencakup 6 frigat kelas FREMM atau European multi-purpose frigate, serta 2 frigat kelas Maestrale yang dimodernisasi. Fincantieri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai langkah Kementerian Pertahanan yang berencana membeli delapan unit kapal perang dari Italia sudah tepat. Kemenhan membeli enam kapal perang (fregat) kelas FREMM yang sudah dimodernisasi, dan dua kelas fregat kelas Maestrale.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pengadaan fregat multi misi (FREMM) ini menurut saya memang selaras dengan upaya pencapaian kebutuhan pokok minimum (MEF) kekuatan pertahanan dan skenario ancaman," kata Khairul saat dihubungi, Senin, 14 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apalagi menurut dia, Fregat ini memang masuk kategori 'heavy'. Untuk perairan Indonesia yang luas dan terdiri dari laut dalam dan dangkal, Khairul melihat pemilihan armada ini sudah tepat.

Saat ini, ia mengatakan Indonesia memiliki 7 fregat aktif. Namun, 5 di antaranya termasuk dalam kelas Ahmad Yani (Bekas Van Speijk AL Belanda) yang akan dipensiunkan secara bertahap. Sedangkan dua fregat lainnya adalah kapal Kelas Sigma yang merupakan proyek kerjasama PT PAL dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding Belanda.

"Jumlah ini masih di bawah target MEF yang mestinya dicapai pada 2024 yaitu 16 kapal jenis fregat," kata dia.

Jika pembelian delapan Fregat baru ini berhasil, target MEF Indonesia memang belum tercapai. Bahkan jika kelas Ahmad Yani tidak dipensiun sekalipun. Meski begitu, Khairul menduga akan ada pembelian lanjutan jika kontrak awal sudah ditandatangani dan negosiasi berjalan baik.

"Soal masih di bawah target, bisa jadi akan ada belanja fregat lainnya, dengan produsen lain dan spesifikasi berbeda atau melanjutkan kerjasama konstruksi kelas Sigma seperti 2 fregat yang sudah ada," kata Khairul.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan telah menyepakati pengadaan delapan unit kapal perang Italia melalui kontrak kerja sama dengan Fincantieri, perusahaan Italia yang memproduksi kapal. Rinciannya, akan ada enam kapal perang (fregat) kelas FREMM, modernisasi, dan dua kelas fregat kelas Maestrale beserta logistiknya.

Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus