Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penipuan online semakin marak terjadi. Penipu daring menghubungi ribuan alamat email dan nomor telepon setiap hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Saat penipu pertama kali menghubungi korban, mereka mungkin tidak akan memiliki informasi apa pun tentang korban dan bisa saja tidak tahu apakah email atau nomor telepon yang dihubungi berfungsi atau tidak. Mereka hanya berharap bahwa salah satu dari ribuan orang yang mereka coba tipu akan menanggapi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pelaku penipuan online mencoba mengumpulkan informasi pribadi dengan sejumlah cara. Mereka mungkin meminta rincian bank kepada korban sehingga mereka dapat mentransfer hadiah ke akun Anda untuk kompetisi yang tidak Anda ikuti. Mereka bisa juga mengancam bahwa mereka akan mengunci akun Anda jika Anda tidak memberikan informasi pribadi untuk memverifikasi identitas Anda.
Untuk mencegah terjadinya penipuan tersebut, kenali beberapa jenis modus yang biasanya dilakukan oleh penipu online dikutip dari berbagai sumber.
1. Uang tak terduga
Dalam kasus ini, penipu mencoba meyakinkan Anda bahwa Anda telah memenangkan atau mewarisi uang dan Anda perlu memberikan rincian perbankan atau informasi lain untuk mengakses atau menerima uang tersebut. Ini adalah cara mereka mencoba mengakses uang Anda untuk mencurinya.
Jika Anda tidak mengikuti kompetisi, tidak ada hadiah yang sesungguhnya. Jangan pernah memberikan rincian perbankan Anda kepada siapa pun melalui telepon, email, atau SMS kecuali Anda yang pertama kali menghubunginya. Hapus email dan SMS tersebut dan tutup telepon siapa pun yang mengatakan Anda telah memenangkan hadiah atau peluang.
2. Orang beruntung
Penipu juga dapat mencoba meyakinkan Anda bahwa Anda adalah salah satu orang yang beruntung dengan menawarkan kesempatan untuk berinvestasi dalam ide atau produk baru, atau menerima warisan. Semua ini tidak nyata dan merupakan cara mereka mencari detail bank Anda untuk mencuri uang Anda.
3. Lembaga amal
Penipu dapat membuat halaman web, email, atau panggilan telepon agar tampak dan terdengar seperti lembaga amal sungguhan, lalu meminta sumbangan atau rincian bank. Jangan menanggapi permintaan sumbangan melalui email, panggilan telepon, atau SMS. Jika Anda ingin memberi sumbangan ke badan amal, cari tahu detail kontak mereka, lakukan riset, pastikan mereka asli dan uang Anda akan sampai ke tangan mereka.
4. Berkencan
Penipuan kencan dan percintaan juga umum terjadi. Penipu menjalin hubungan romantis daring dengan orang lain selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bahkan bertahun-tahun. Mereka mengaku sedang jatuh cinta (sering kali di awal hubungan) dan menunjukkan ketertarikan besar pada orang tersebut dengan sering menelepon, mengirim email, dan mengirim pesan. Mereka menghujani orang tersebut dengan pujian dan perhatian, dan terkadang, hadiah.
Penipu kencan sering kali mengaku tinggal di luar negeri atau warga negara yang sedang bepergian. Ada banyak alasan untuk tidak dapat bertemu langsung. Mereka mungkin mempermainkan emosi Anda, jadi Anda bisa memberi mereka uang.
Jika Anda ingin mengirimi mereka foto, sebaiknya jangan kirim foto yang tidak ingin dilihat orang lain. Beberapa tersangka penipuan online memeras orang menggunakan foto dan video intim. Lakukan pencarian gambar orang tersebut untuk mencoba dan mencari tahu apakah mereka menggunakan foto profil palsu.
ESAFETY | NIDIRECT
Pilihan editor: Kronologi-penangkapan-tersangka-jaringan-online-scam-internasional-yang-beroperasi-di-dubai