Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bogor - Kevin Kosasih, pengemudi Toyota Fortuner dalam video viral, nekat memalsukan pelat nomor kendaraannya menyerupai pelat kepolisian karena ingin terlihat gagah dan keren.
Baca: Viral Mobil Dinas Polisi Ugal-ugalan di Puncak, Pengemudinya Ternyata Bukan Polisi
Kepala Satuan Lalulintas Polres Bogor, Ajun Komisaris Muhammad Fadli Amri mengatakan, Kevin yang sempat mengemudi secara ugal-ugalan di Jalan Raya Puncak, Bogor, bukan merupakan anggota maupun keluarga polisi.
Fadli mengatakan, alasan Kevin membuat pelat nomor kepolisian lengkap dengan strobo di mobilnya adalah untuk mempersingkat waktu perjalanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dia menyampaikan, sering melihat kalau dikawal lebih cepat, makanya membuat pelat tersebut dan juga anak muda agar terlihat keren, gagah bisa cepat sampai tujuan,” kata Fadli ketika dikonfirmasi Tempo, Senin 3 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun Fadli tidak menyebut plat mobil sesungguhnya dari Toyota Fortuner hitam yang dikendarai oleh pelajar berusia 24 tahun itu.
Dalam sebuah video viral berdurasi 2 menit 45 detik, terlihat polisi menghentikan sebuah kendaraan dinas kepolisian Toyota Fortuner hitam nopol 3553-07 yang berjalan ugal-ugalan. Video yang disebarkan melalui grup whatsapp tersebut terjadi di Jalan Raya Puncak Bogor, tepatnya di Pasar Cisarua pada Sabtu 1 Juni 2019 sekitar pukul 10.40.
Dalam keterangan video tersebut, Toyota Fortuner yang menyerupai kendaraan dinas kepolisian itu melintas dari Jakarta menuju Puncak. Disebutkan pula, cara mengemudinya ugal-ugalan sembari menggunakan rotator, strobo dan mengawal beberapa kendaraan lain.
Baca: Video Viral Mobil Polisi Ugal-Ugalan di Puncak, Pelat Nomor Dipalsukan?
Saat diperiksa, pengemudi Toyota Fortuner dalam video viral itu dapat menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor Dinas (STNKBD) yang dikeluarkan Mabes Polri beserta Surat Izin Mengemudi (SIM) milik pengemudi. “STNK nya kalau kita lihat dari kontur, cetakannya sih tidak solid ya, tetapi kita masih meminta keterangan lebih lanjut dari yang lain. Karena itu bukan kapasitas saya,” kata Fadli.