Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
PADA 11 September 2004, kenya-ta-an pahit itu terhampar di depan-nya. Suaminya, yang lima hari sebelumnya terbang ke Belanda- dalam keadaan bugar, pulang tak bernyawa. Munir, aktivis hak asasi manusia itu, tewas diracun dalam pener-bangan dari Jakarta menuju Amsterdam, Belanda. ”Ia dibunuh karena aktivitasnya,” kata Suciwati, istri Munir.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo