Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Polisi Copot Bendera Ormas FBR dan GRIB Jaya di Jakarta Timur

Polisi menurunkan sebanyak 14 atribut bendera ormas di empat titik wilayah Jakarta Timur dalam rangka Operasi Brantas Jaya

13 Mei 2025 | 18.10 WIB

Polres Jakarta Timur mencopot bendera organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam rangka Operasi Brantas Jaya 2025 Senin, 12 Mei 2025. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Timur.
Perbesar
Polres Jakarta Timur mencopot bendera organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam rangka Operasi Brantas Jaya 2025 Senin, 12 Mei 2025. Foto: ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menurunkan sebanyak 14 atribut bendera organisasi kemasyarakatan (ormas) di empat titik wilayah Jakarta Timur dalam rangka Operasi Brantas Jaya 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Sebagai bagian dari Operasi Brantas Jaya 2025, kami gelar penertiban dan penurunan 14 atribut ormas yang terpasang di sepanjang jalan raya dan area publik kemarin sore," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di Jakarta, Selasa, 13 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 14 bendera ormas yang dicopot itu terdiri dari 10 bendera Forum Betawi Rempug (FBR) dan empat bendera Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB Jaya).

Dalam kegiatan tersebut, tim gabungan menyisir empat titik yang selama ini menjadi lokasi pemasangan bendera ormas, di antaranya depan Masjid Nurul Ihsan, Jalan Raya Cipinang Jaya, depan SPBU Cipinang Jaya, depan Stasiun Jatinegara, Jalan Bekasi Timur dan sepanjang Jalan Raya Jatinegara Timur.

Nicolas menyebut, kegiatan penertiban ini merupakan bagian dari strategi polisi dalam menciptakan ruang publik yang bersih dari simbol-simbol yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.

Penertiban yang dilakukan secara tegas dan tetap humanis ini juga menjadi bentuk netralitas negara terhadap semua kelompok. "Kami berkomitmen menciptakan Jakarta Timur yang tertib, aman dan inklusif bagi seluruh warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah," ujar Nicolas.

Nicolas memastikan, operasi serupa akan terus dilakukan secara rutin untuk menjaga suasana aman, tertib dan harmonis di tengah masyarakat.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Jakarta Timur, AKBP Rahmat Eko Mulyadi mengatakan, penertiban itu melibatkan 52 personel gabungan dari unsur TNI, Polri dan Satpol PP. "Penertiban ini kita lakukan sesuai dengan arahan pimpinan untuk menjaga netralitas ruang publik," katanya.

Ia menyebutkan, atribut yang dipasang sembarangan bisa memicu konflik sosial atau kesan dominasi kelompok tertentu. "Ini langkah preventif demi ketertiban dan keamanan bersama," ucap Rahmat.

Rahmat berharap, operasi ini bisa menjaga ketertiban umum dan mencegah potensi gangguan keamanan di wilayah hukum Polres Jakarta Timur.

 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus