Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Hukum

Siap Maju di Pilpres 2024, Ini Jejak Karier Politik Moeldoko

Kepala Staf Presiden Moeldoko menyatakan siap maju di Pilpres 2024. Sebelumnya, nama Moeldoko memang kerap mendapat dukungan dari publik untuk Pilpres 2024 berkat karier politik dan militernya yang moncer.

14 November 2022 | 16.15 WIB

Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko ikut menyoroti insiden pemukulan yang dilakukan oleh anggota Paspampres kepada warga di Kota Solo, Sabtu, 13 Agustus 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perbesar
Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko ikut menyoroti insiden pemukulan yang dilakukan oleh anggota Paspampres kepada warga di Kota Solo, Sabtu, 13 Agustus 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresiden, Moeldoko, baru-baru ini menyatakan siap maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pernyataannya itu disampaikan pasca menghadiri Tabligh Akbar di Goa Sunyaragi. “Siap siapa takut,” kata dia dengan lantang di Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 9 November 2022 .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Moeldoko mengaku pernyataan tersebut lantaran ada pihak-pihak yang menanyakan kesiapannya untuk siap maju di Pilpres 2024. Masyarakat, kata dia, bertanya bagaimana kalau nanti ada yang mencalonkan dirinya dalam daftar kontestasi. “Silakan saja kalau begitu,” terang mantan Panglima TNI 2013-2015 ini, Kamis, 10 November 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jejak karier politik dan militer yang cukup moncer pria kelahiran 8 Juli 1957 ini disinyalir menjadi alasan kuat mengapa dirinya bisa dicalonkan menjadi calon presiden di 2024 nanti. Di institusi militer, Moeldoko terlibat dalam beberapa penugasan yang mampu mendongkrak kariernya. Puncak kariernya di TNI AD saat dia ditunjuk Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Panglima TNI. 

Pada 2015, Moeldoko purna tuga dari jabatan nomor satu di TNI dan digantikan Gatot Nurmantyo. Setelah pensiun dari militer, dia mulai menjajaki kariernya di ranah politik praktis. Pada akhir 2016 silam, dirinya memutuskan bergabung dalam jajaran pengurus Partai Hanura yang saat itu dipimpin oleh Oesman Sapta Odang. 

Di Partai Hanura, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina mendampingi Wiranto, Ketua Dewan Pembina. Karier politik pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, ini kian menjadi buah bibir masyarakat saat merambah ke Istana Kepresidenan. Pada Rabu, 17 Januari 2018, dirinya didapuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki. 

Selain itu, Moeldoko juga pernah membuat kontroversi politik saat menggoyang Partai Demokrat dengan menggelar Kongres Luar Biasa di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 2020. Hasil kongres tersebut secara mengejutkan memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum. Namun, hal itu tidak diakui oleh Ketua Umum Demokrat yang dipegang Agus Harimurti Yudhoyono. 

Sebelumnya, nama Moeldoko memang kerap mendapat dukungan dari publik untuk Pilpres 2024. Hal itu terlihat dari adanya organ relawan bernama Moeldoko Center. Organisasi ini telah memasang 93 videotron di Jabodetabek dan sekitarnya. Tujuannya, mendorong Moeldoko maju di 2024 lantaran memiliki jejak karier politik yang moncer seperti yang telah diuraikan di atas. 

HARIS SETYAWAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus