Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Kepresiden, Moeldoko, baru-baru ini menyatakan siap maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pernyataannya itu disampaikan pasca menghadiri Tabligh Akbar di Goa Sunyaragi. “Siap siapa takut,” kata dia dengan lantang di Kota Cirebon, Jawa Barat, Rabu, 9 November 2022 .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Moeldoko mengaku pernyataan tersebut lantaran ada pihak-pihak yang menanyakan kesiapannya untuk siap maju di Pilpres 2024. Masyarakat, kata dia, bertanya bagaimana kalau nanti ada yang mencalonkan dirinya dalam daftar kontestasi. “Silakan saja kalau begitu,” terang mantan Panglima TNI 2013-2015 ini, Kamis, 10 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jejak karier politik dan militer yang cukup moncer pria kelahiran 8 Juli 1957 ini disinyalir menjadi alasan kuat mengapa dirinya bisa dicalonkan menjadi calon presiden di 2024 nanti. Di institusi militer, Moeldoko terlibat dalam beberapa penugasan yang mampu mendongkrak kariernya. Puncak kariernya di TNI AD saat dia ditunjuk Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Panglima TNI.
Pada 2015, Moeldoko purna tuga dari jabatan nomor satu di TNI dan digantikan Gatot Nurmantyo. Setelah pensiun dari militer, dia mulai menjajaki kariernya di ranah politik praktis. Pada akhir 2016 silam, dirinya memutuskan bergabung dalam jajaran pengurus Partai Hanura yang saat itu dipimpin oleh Oesman Sapta Odang.
Di Partai Hanura, Moeldoko menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina mendampingi Wiranto, Ketua Dewan Pembina. Karier politik pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, ini kian menjadi buah bibir masyarakat saat merambah ke Istana Kepresidenan. Pada Rabu, 17 Januari 2018, dirinya didapuk sebagai Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Teten Masduki.
Selain itu, Moeldoko juga pernah membuat kontroversi politik saat menggoyang Partai Demokrat dengan menggelar Kongres Luar Biasa di Hotel The Hill Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada 2020. Hasil kongres tersebut secara mengejutkan memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum. Namun, hal itu tidak diakui oleh Ketua Umum Demokrat yang dipegang Agus Harimurti Yudhoyono.
Sebelumnya, nama Moeldoko memang kerap mendapat dukungan dari publik untuk Pilpres 2024. Hal itu terlihat dari adanya organ relawan bernama Moeldoko Center. Organisasi ini telah memasang 93 videotron di Jabodetabek dan sekitarnya. Tujuannya, mendorong Moeldoko maju di 2024 lantaran memiliki jejak karier politik yang moncer seperti yang telah diuraikan di atas.
HARIS SETYAWAN