Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dharmono Konstituanto Lawi bak tersambar geledek, Selasa 17 Oktober lalu. Sebuah pesan pendek masuk di telepon genggamnya. Isinya mengabarkan bahwa dirinya bakal ditayangkan di sebuah televisi swasta sebagai koruptor buron oleh Kejaksaan Agung. ”Saya pasrah saja. Ini lakon hidup saya,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo