Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bengkulu - Kepala Kepolisian Resor Aceh Singkil Ajun Komisaris Besar M. Ridwan mengatakan tugas pertama yang akan dilakukannya adalah mengindentifikasi masalah yang terjadi di sana. Ridwan menggantikan AKBP Budi Samekto yang dimutasi setelah pasca tragedi di Aceh Singkil.
Kepolisian akan mencari solusi dengan melibatkan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan semua pemangku kepentingan. Hal tersebut disampaikan M Ridwan pada acara pelepasan di Mako Brimob Polda Bengkulu, Kamis, 22 Oktober 2015.
"Informasinya konflik ini merupakan persoalan lama yang mencuat kembali. Kami akan identifikasi dahulu dan mencari solusi agar peristiwa ini tidak terjadi lagi. Kami akan libatkan seluruh stakeholder untuk menciptakan suasana kondusif di wilayah Kabupaten Aceh Singkil," ujar mantan Kepala Detasemen A Rejang Lebong Brimob Polda Bengkulu tersebut.
Ridwan ditunjuk menggantikan Budi Samekto yang diduga lalai mengantisipasi penyerangan dan pembakaran gereja di Aceh Singkil. Kejadian itu mengakibatkan satu orang tewas dan empat lainnya terluka. Selain itu sekitar tujuh ribu warga Aceh Singkil mengungsi.
Ridwan mengatakan selain bertemu tokoh masyarakat dan agama, ia juga bergerak memburu semua orang yang diduga terlibat dalam penyerangan dan pembakaran gereja itu. Polres Aceh Singkil akan berkerjasama dengan seluruh Polres yang ada di Sumatera Utara, terutama yang berbatasan dengan Aceh Singkil. "Masih ada pelaku-pelaku yang belum ditangkap," ujarnya.
Sementara itu Kasat Brimob Polda Bengkulu AKBP Farid Bakhtiar mengatakan mengapreasiasi tugas baru personilnya di Aceh Singkil. Ia yakin Ridwan mampu segera memulihkan keamanan di Aceh Singkil. "Semoga di bawah pemimpinan beliau, Aceh Singkil aman," harapnya.
PHESI ESTER JULIKAWATI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini