Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rasa kehilangan sempat mengusik hati S. Purba selama berhari-hari. Hampir tiga bulan lamanya perempuan setengah baya ini tidak berjumpa lagi dengan Sariyem Boru Tarigan, tetangganya. Setiap kali melongok ke rumahnya, Sariyem tidak ditemukan. Padahal, ”Dia sudah seperti anak saya. Kok pergi tanpa pamit,” katanya. Rasa kangen inilah akhirnya yang membongkar sebuah pembunuhan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo