Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS - Prestasi demi prestasi terus diraih Bank Nusa Tenggara Barat (Bank NTB). Salah satunya dalam Indonesia Banking Award (IBA) 2015 yang diselenggarakan PT Tempo Media Tbk dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School (IBS). Bank NTB meraih dua penghargaan sekaligus, The Most Efficient Bank dan The Most Reliable Bank, untuk kategori BPD dengan aset di bawah Rp 10 triliun.
Direktur Utama BPD NTB Komari Subakir menerima dua award ini di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (17/). “Tentunya saya senang, Bank NTB bisa memenangi award ini. Ini satu bentuk apresiasi dari Tempo dan IBS terhadap kinerja Bank NTB,” ujar Komari.
Terkait dengan efisiensi di Bank NTB, Subakir menuturkan bahwa efisiensi di Bank NTB sudah dimulai sejak awal perencanaan bisnis yang disesuaikan dengan tujuan perusahaan. Tujuan tersebut diambil dari rencana bisnis bank (RBB) sesuai dengan ketentuan dan regulasi. Selanjutnya, dilakukan perhitungan, mana yang termasuk laba, biaya, dan pendapatan. Di samping itu, sebagai direktur utama, Subakir juga mengajak manajemen maupun pihak internal Bank NTB agar menggunakan biaya untuk hal-hal yang benar-benar sesuai dengan manfaatnya.
"Efisiensi juga terkait dengan biaya dana. Karena itu, Bank NTB berusaha mencari sumber dana berbiaya murah. Misalnya dana yang berkaitan dengan sektor retail. Upaya lain adalah dengan mengontrol biaya, baik biaya yang controllable (dapat dikontrol) maupun uncontrollable (tak dapat dikontrol). Yang kita kendalikan adalah biaya yang controllable, sedangkan biaya yang uncontrollable, ya sudah kita biarkan," ujarnya.
Sejumlah langkah efisiensi tersebut telah berdampak positif terhadap rasio BO/PO (biaya operasional dibanding pendapatan operasional) yang bagus. BO/PO per Juni 2015 sebesar 67,78 dan Juni 2014 sebesar 63,01, di bawah ketentuan maksimal rasio BO/PO yang diperkenankan sebesar 75. Rasio BO/PO yang bagus ini juga tak lepas dari kemampuan Bank NTB memperoleh pendapatan semaksimal mungkin.
Meski dalam kondisi perekonomian tertekan, Bank NTB berhasil mencetak laba setelah pajak senilai Rp 116,34 miliar pada semester I 2015. Realisasi laba setelah pajak pada semester pertama ini sudah lebih dari 50 persen dari target penerimaan laba pada tahun buku 2015 sebesar Rp 201 miliar. Perolehan laba tersebut berasal dari usaha penyaluran kredit dan jenis usaha layanan perbankan lainnya. Adapun target penerimaan laba tahun lalu mencapai Rp 194 miliar.
Subakir menambahkan, aset Bank NTB sudah tumbuh mencapai Rp 7,3 triliun per 30 Juni 2015, sedangkan total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 6,03 triliun, total kredit Rp 4,36 triliun. “Bank kami juga berkeinginan meningkatkan modal inti menjadi Rp 1 triliun agar bisa masuk sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) 2 pada akhir 2015 atau awal 2016. Pemda pun telah berkomitmen menambah modal sebesar Rp 57 miliar pada 2015,” ujarnya. Saat ini modal inti Bank NTB sebesar Rp 804,21 miliar. Pemerintah Provinsi NTB sudah menyetorkan penyertaan modal Rp 47 miliar pada triwulan I 2015.
INFORIAL
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini