Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Rudy Mas'ud menerima kunjungan kerja Kepala Perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei, Bruce Chen Jung Hung, di ruang kerjanya, pada Jumat, 16 Mei 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan tersebut, Rudy yang akrab disapa Harum membeberkan potensi yang dimiliki oleh Kaltim. Ia mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk para investor yang tertarik menanamkan modal khususnya pada sektor pertanian, pertambangan, perkapalan, dan perikanan. "Di sini kita juga bisa melakukan kegiatan industri dan hilirisasi," ujar Harum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mencontohkan subsektor perkebunan kelapa sawit di Kaltim, yang saat ini memiliki lahan seluas 3 juta hektare, dengan 1,5 juta hektare di antaranya telah berproduksi. Komoditas ini dinilai potensial untuk dikembangkan lebih lanjut melalui kegiatan industri dan hilirisasi, seperti produksi crude palm oil (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit.
"Mr Bruce bisa bangun pabrik kelapa sawit. Di sana bisa produksi CPO atau langsung hilirisasi untuk produk turunannya, seperti bio diesel atau produk lainnya," kata Harum.
Untuk biji kelapa sawit atau kernel, menurut Harum dapat diolah menjadi minyak inti sawit atau palm kernel oil sebagai bahan baku makanan hingga oleokimia dan kosmetik. "Bagian lain dari kelapa sawit ada yang bisa menjadi bahan baku fiber. Nah ini baru kelapa sawit, Mr Bruce sudah bisa buat beberapa industri dan kegiatan hilirisasi," ujarnya.
Harum pun mengungkapkan sektor usaha lainnya di bidang perkayuan, meskipun sudah tidak maksimal produksinya. "Namun peluang industrinya lumayan besar. Sebab, kayu-kayu kami yang melewati Sungai Mahakam ini dibawa ke Riau, jauh sekali," kata dia.
ia menambahkan, ada peluang investasi lainnya yang terus dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim seperti industri pariwisata di Kabupaten Berau. "Mr Bruce belum ke Kaltim, kalau belum ke Maratua, Derawan di Berau. The view is very very exotic.” (*)
