Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pelaku bisnis hingga akademisi terus mengimbau masyarakat untuk lebih kritis dalam melakukan gerakan boikot terhadap perusahaan yang diduga berafiliasi dengan Israel. Jika tidak kritis dan salah menargetkan sasaran, maka akan menimbulkan masalah baru seperti hoax yang mengatakan Danone adalah produk Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia (HAM) atau Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR), merilis laporan berisikan daftar perusahaan yang terlibat langsung dalam agresi militer Israel terhadap Palestina, pada tanggal 30 Juni 2023 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam laporan itu, Danone tidak masuk ke dalam daftar perusahaan pendukung Israel. Danon justru melakukan serangkaian inisiatif untuk turut menentang segala bentuk agresi militer Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
“Data ini sekaligus membantah disinformasi yang beredar yang menyatakan bahwa Danone masuk dalam perusahaan yang mendukung pendudukan Israel atas Palestina,” Ujar Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin.
Menurutnya, komisi HAM PBB merupakan sumber yang valid dan kredibel sebagai rujukan data mengenai perusahaan pendukung Israel.
Laporan yang dikeluarkan oleh OHCHR itu menjelaskan, pendukung Israel tak hanya datang dari lembaga negara dan militer, tetapi juga dari entitas bisnis berupa persediaan peralatan dan bahan konstruksi, pembangunan infrastruktur, pembiayaan perluasan permukiman Israel, hingga penyediaan jasa pemeliharaan, komunikasi, transportasi dan lain sebagainya.(*)