Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KARAWANG – Saat ini Jawa Barat menjadi sumber pangan terbesar di Indonesia dengan menghasilkan 12 juta ton beras atau 17 persen kebutuhan beras nasional pmsetiap tahun. Namun hal itu tidak berdampak terhadap kesejahteraan dan ketahanan keluarga para petani dan nelayan.
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar berharap, Hari Krida Pertanian (HKP) menjadi ajang untuk berkomunikasi dan instrospeksi antar-para petani dan nelayan untuk instrospeksi "Bahkan bisa menjadi wadah untuk membahas isu-isu di sektor pertanian,” kata Deddy saat membuka peringatan HKP ke-44 Tahun 2016, di Kampung Budaya, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang pada Kamis, 2 Juni 2016.
Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, lanjut Deddy, tidak hanya problem-problem pertanian, seperti cara meningkatkan produksi dan pembahasan tata niaganya saja yang terselesaikan, tapi juga kesejahteraan sosial. “Jangan sampai produksi meningkat, tapi kesejahteraan tidak meningkat secara signifikan, " kata Deddy.
Menurut dia, data valid mengenai ketersediaan pangan harus ada. Sebab akibat data produksi yang belum valid, para importir berspekulasi untuk impor. “Nah, pemerintah nggak berani gambling, kan takut kekurangan jadi ya melakukan impor," ujar Deddy.
Deddy menambahkan, saat ini Pemprov tengah menjalankan program Posluhdes (Pos Penyuluh Desa). Program ini akan menghadirkan data valid dari setiap desa tentang produksi pangan yang dihasilkan oleh setiap desa yang bisa disampaikan secara online ke setiap kecamatan.
Senada dengan Deddy, Ketua Forikan Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan, seharusnya kekayaan sumber ini dapat memberikan dampak terhadap ketahanan pangan keluarga. "Kalau ada sebuah peribahasa di tengah masyarakat, jangan sampai tikus mati di tengah lumbung, ini yang harus kita perhatikan betul. Jangan sampai lumbung padi nasional ada di Karawang, ada di Bekasi ada di berbagai tempat di Jawa Barat ini. Jadi saya tidak ingin mendengar ada kasus gizi kurang apalagi gizi buruk di Jawa Barat ini," kata Netty.
Netty juga memastikan bahwa HKP tidak hanya menjamin ketersediaan pangan dan meningkatkan motivasi serta kemampuan di para petani. “Saya juga ingin Krida Pertanian ini dimaknai sebagai upaya menghadirkan ketahanan keluarga para petani dan nelayan di Jawa Barat,” kata dia.
HKP ke-44 ini digelar mulai 1-4 Juni 2014. Berbagai rangkaian acara sudah disiapkan, diantaranya temu wicara, pemberian penghargaan kepada para petani dan nelayan di Jawa Barat yang telah berjasa dalam membangun pertanian, perkebunan, perikanan, dan kehutanan, pameran agroexpo dan bazaar, juga pemecahan rekor makan ikan bersama. Sebagai apresiasi, para petani dan nelayan yang berjasa akan mendapat piagam penghargaan dan uang bantuan.
Acara ini dihadiri oleh Bupati Karawang, Unsur FKPD Kabupaten Karawang, Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat, perwakilan Kementerian Pertanian RI, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat, Kepala Bakorluh Jabar, para penyuluh, berbagai komunitas.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini