Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

KemenkopUKM Ajak Astra Kolaborasi dengan UMKM

Selain menjadi rantai pasok, pemerintah mendorong transformasi digital UMKM yang baru mencapai 21 persen dari total target 30 juta pada 2024.

23 Juni 2021 | 10.55 WIB

Demi mewujudkan UMKM indonesia berdaya saing, unggul dan terhubung ke rantai pasok, Kementerian Koperasi dan UKM terus menjalin hubungan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).
Perbesar
Demi mewujudkan UMKM indonesia berdaya saing, unggul dan terhubung ke rantai pasok, Kementerian Koperasi dan UKM terus menjalin hubungan baik dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL – Melaksanakan amanat Presiden Joko Widodo, Kementerian Koperasi dan UKM aktif mendorong pelaku UMKM berkolaborasi dengan perusahaan besar, antara lain sebagai rantai pasok. Guna mencapai tujuan tersebut, pendekatan dilakukan dengan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dalam UU Cipta Kerja, kita sudah buat ekosistemnya, pengusaha besar diwajibkan bermitra dengan UMKM, dan kita berikan juga stimulus untuk mereka," kata Menteri Teten dalam kunjunganya ke YDBA, Selasa, 22 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para pelaku usaha mikro, kata Teten, kalah kualitas saat bersaing dengan industri  besar. Karena itu, pemerintah berupaya menghubungkan UMKM sebagai rantai pasok bagi industri. “Saya lihat Astra jagonya. Saya mengajak Astra dan YDBA bersama-sama membuat perencanaan,untuk memperkuat UMKM agar masuk kedalam rantai pasok, seperti ke otomotif, manufaktur, industri makanan dan furniture," ujar Menteri Teten.

Menteri Teten juga mengajak YDBA membantu meningkatkan transformasi digital UMKM.  "Saat ini baru sekitar 21 persen atau sekitar 13,5 juta yang terhubung kedalam ekosistem digital, pemerintah menargetkan 30 juta pelaku UMKM di tahun 2024. Saya kira berkolaborasi dengan Astra dan YDBA dapat mempercepat digitalisasi onboarding UMKM," ujar dia.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah tidak dapat melakukannya sendiri. Perlu dukungan koordinasi, kerja sama, dan sinergi dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi untuk membantu pengembangan UMKM di Indonesia.

"Kami mengapresiasi inisiatif yang telah dilaksanakan oleh Astra dan YDBA ini, yang program-programnya di daerah telah berhasil mengidentifikasi juga produk-produk unggulan daerah," ujar Menteri Teten.

Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala menyambut baik imbauan tersebut. "Kami terus menjalin hubungan baik untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Kementerian Koperasi dan UKM," kata Sigit.

Sigit menegaskan, beberapa program kolaborasi yang saat ini sedang berjalan antara YDBA dengan KemenkopUKM adalah pengembangan 40 UMKM, pelaku industri logam dan bengkel roda-4 di Banyumas, serta pengembangan lokalisasi produk cangkul merah putih di Klaten yang melibatkan 6 UMKM pande besi yang tergabung dalam Koperasi Industri dan Kerajinan Derap Laju Pande Besi dan Las (Kopinkra 18).

"Tentunya kolaborasi tersebut menjadi kebanggaan bagi kami dan menjadi manfaat yang sangat berarti bagi UMKM binaan kami," kata Sigit.

Kolaborasi yang telah berjalan dengan KemenkopUKM, menurut Sigit, menjadi awal bagi YDBA dan Astra untuk terus menjalin kerja sama yang bermanfaat untuk Koperasi maupun UMKM di Indonesia, Khususnya UMKM aktif binaan YDBA yang saat ini berjumlah lebih dari 2.000.

"Diharapkan kedepan Program Pembinaan terbaru kami, Program Desa Sejahtera Astra (DSA), dapat menjadi program kolaborasi bersama antara KemenkopUKM, Astra dan YDBA ke depannya," ucap Sigit. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus