Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL-- Keterbatasan fisik tidak membuat Laura Aurelia Dinda patah semangat. Berbekal tekad yang kuat dan terus berlatih, perenang difabel ini bahkan mampu menorehkan prestasi yang membanggakan untuk Indonesia di ajang internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laura membawa pulang dua media emas untuk nomor gaya bebas putri 50 meter dan 100 meter gaya bebas kelas S6 (kedua kaki lemah dan biasa menggunakan kursi roda) di ASEAN Para Games 2017. Gadis kelahiran Pekanbaru, 22 September 1999 itu baru kali pertama mengikuti ajang ASEAN Para Games. Dia menjadi atlet pertama Indonesia yang meraih medali emas pada pesta olahraga atlet difabel se-Asia Tenggara edisi IX/2017 Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum mengikuti kejuaraan atlet difabel, Laura merupakan atlet renang normal hingga dia mengalami kecelakaan pada 2015. Saat itu, Laura terjatuh di kamar mandi ketika sedang mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah atau POPDA di Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa itu menyebabkan penurunan fungsi pada kedua kakinya. “Tulang saya patah, ya terus, jadi seperti ini. Saya berenang tanpa kaki,” katanya.
Beruntung, kedua orangtua, pelatih, dan teman-temannya mendukung Laura untuk melanjutkan kiprah di lintasan renang. Meski merasa kecewa, Laura berusaha untuk bangkit dan kembali bertanding. Hasilnya dia menyabet medali perak di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV/2016. Semangat dan tekad yang kian menggelora lantas membawa Laura berkompetisi di kejuaraan Internasional setahun kemudian.
Bagi Laura, peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober merupakan peristiwa yang patut diteladani generasi muda. Menurutnya, setiap remaja harus mengembangkan bakat yang dimiliki masing-masing. “Remaja sebagai masa depan bangsa harus melakukan segala sesuatu dengan maksimal agar dapat memberikan hasil yang terbaik,” katanya.
Di luar lintasan renang, Laura yang tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini juga kerap diundang sebagai pembicara dalam kegiatan yang membahas kesehatan mental (mental health) remaja.
Dia berusaha memotivasi para remaja yang mengalami masalah agar bisa kembali bangkit. “Umumnya remaja belum stabil. Jika mereka mengalami masalah , mentalnya down padahal masa depannya masih panjang,” ujar Laura yang meraih First Place of Intervention Design pada Psychology Scientific Event 2020.
Kiprah anak-anak muda seperti Laura menjadi perhatian Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Puspeka juga menyebarluaskan konten nilai-nilai Pancasila melalui media sosial seperti Instagram @cerdasberkarakter.kemdikbudri, Facebook dan YoutubeCerdasBerkarakterKemdikbud RI, laman https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id, dan tiktok @cerdasberkarakter.(*)