Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Nonton PON di Bekasi, Jangan Lupa Gabus Pucung

Hidangan ini makin langka, terutama karena bahan utamanya
yang makin sulit didapat.

9 Agustus 2016 | 00.00 WIB

Hidangan ini makin langka, terutama karena bahan utamanya yang makin sulit didapat.
Perbesar
Hidangan ini makin langka, terutama karena bahan utamanya yang makin sulit didapat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO PON - Stadion Patriot Chandrabaga di Kota Bekasi dan dan Stadion Wibawa Mukti di Kabupaten Bekasi bersiap menyambut laga-laga sepakbola PON XIX/2016 Jawa Barat. Pembenahan kedua stadion itu hampir rampung, tinggal melengkapi beberapa fasilitas di dalam stadion saja, seperti pengecatan dan penerangan.


Anda yang sudah berencana menyaksikan pertandingan-pertandingan sepakbola di PON XIX/2016 Jabar, jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba kuliner khas kawasan ini. Namanya, Gabus Pucung.


Kata orang, belum lengkap ke Bekasi kalau belum mencicipi Gabus Pucung.  Masakan ini sebetulnya adalah hidangan khas Betawi, tapi Bekasi dan daerah-daerah penyangga Jakarta mengklaim Gabus Pucung sebagai signature dish mereka. Karena , sejak pembangunan di Jakarta kian masif, banyak masyarakat Betawi yang pindah ke pinggiran Jakarta.


Gabus Pucung merupakan sajian ikan gabus dengan kuah hitam serupa rawon. Kalau rawon menggunakan daging sapi sebagai bahan utama, Gabus Pucung memakai ikan gabus. Hitamnya kuah pun berasal dari bumbu yang sama, yakni kluwek atau pucung.


Hidangan ini makin langka, terutama karena bahan utamanya yang makin sulit didapat. Dahulu, Bekasi memiliki banyak rawa yang menjadi habitat asli ikan gabus. Namun kini rawa-rawa  sudah menjelma menjadi lahan pemukiman.


Meski kian sulit mendapatkan ikan gabus, ikan ini sulit diternakkan karena tergolong predator. Karenanya, untuk memenuhi kebutuhan ikan gabus, para pedagang di Bekasi terpaksa membelinya dari daerah lain, seperti Bandung, Bogor, Jatiluhur, dan Muara Gembong.


Kalau  benar-benar sulit mendapatkan ikan gabus,  pedagang menggantinya dengan bandeng. Sayangnya, bandeng tidak menyerap pucung sebaik gabus, sehingga cita rasanya pun berkurang.


Ada beberapa tempat  yang menyediakan gabus pucung sebagai menu.  Di Kota Bekasi, ada Pondok Gabus Lukman di Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Barat. Rumah makan yang  berdiri sejak 1960-an ini  cukup dekat dengan kompleks Pemerintah Kota Bekasi, sehingga banyak pegawai negeri sipil makan di sini, mulai dari walikota, para kepala dinas, sampai tamu-tamu Pemkot Bekasi.


Satu porsi Gabus Pucung di Pondok Gabus Lukman dihargai Rp 40 ribu hingga Rp 50 ribu untuk bagian kepala, sedangkan bagian tengah dan ekor dibanderol Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu.


Tempat lain di Bekasi yang juga menjual Gabus Pucung ada di daerah Harapan Indah, di samping Mesjid Al Muwahiddin (Jalan Bunga Karang), di sekitar pintu masuk Kota Legenda (di samping Kali Malang, Tambun), di Sumber Jaya (Tambun), dan di kawasan Ciketing (Tambun).


Sementara di Kabupaten Bekasi,  Gabus Pucung dapat Anda nikmati di Warung Gabus Pucung H. Rindon di Jl. Raya Imam Bonjol No. 8, Cikarang Barat, Bekasi Timur. Tempat ini buka mulai pukul 9 pagi hingga 6 sore. (*)


 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus