Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Provinsi Aceh periode 2019-2024 resmi dilantik oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lasqi, Tarmizi Tohor di Anjong Mon Mata, Aceh, Sabtu, 20 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadir pada acara pelantikan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jamaluddin mewakili Plt. Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Rahmad, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Aceh Zahrul Fajri, dan pejabat lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jajaran pengurus LASQI yang dilantik, di antaranya Dyah Erti Idawati sebagai ketua umum, Marzuki Hasyim sebagai ketua harian, dan Nasruddin Ibrahim sebagai sekretaris umum.
“Kami mengucapkan selamat kepada pengurus LASQI Aceh yang baru. Semoga dalam masa jabatan lima tahun ke depan akan terus dapat mengangkat seni qasidah Aceh semakin berkembang dan mampu meraih prestasi terbaik di tingkat nasional,” ujar Jamaluddin dalam sambutannya.
Secara historis qasidah gambus merupakan seni yang lekat dengan kebudayaan melayu. Meskipun terkesan sederhana, tapi perannya sangat kental dalam penyebaran Islam. Alunannya yang syahdu menjadikan qasidah kerap dijadikan sarana dakwah untuk lebih dekat kepada Sang Pencipta.
Dalam mendorong berkembangnya seni ini, Pemerintah Aceh dan LASQI setiap tahunnya menyelenggarakan seleksi bagi grup seni qasidah gambus se-Aceh untuk mewakili daerah melaju ke tingkat nasional. Kompetisi semacam itu juga menjadi wadah kreativitas qasidah gambus di Aceh untuk terus bergerak dinamis melahirkan karya baru.
Pengurus LASQI Aceh periode 2019-2024 yang baru dilantik.
Pemerintah Provinsi Aceh pun mendukung penuh kegiatan-kegiatan LASQI Aceh untuk mengukir prestasi di tingkat nasional. Tahun ini kompetisi qasidah gambus akan berlangsung di Ambon pada pertengahan Oktober mendatang. “Tentunya ini menjadi tugas penting bagi pengirus LASQI Aceh menyiapkan tim,” kata Jamaluddin melanjutkan.
Langkah bisa dimulai dari kompetisi di tingkat kabupaten/kota, lalu naik ke tingkat provinsi. Tentunya perencanaan matang dibutuhkan dan diperlukan kerja sama yang baik antar berbagai pihak.
Sebelumnya, LASQI Aceh mengukir prestasi di berbagai kompetisi qasidah dan membawa budaya Aceh hingga mancanegara. Di antaranya, pada 2010 meraih juara 3 dalam festival di Kota Yalova, Turki, tampil di Dubai, Shanghai, dan Thailand.
Untuk terus menggali potensi qasidah gambus di Aceh, Dyah Erti Idawati dan jajaran pengurus terus berupaya memperkuat komunitas seni Islam. “Kami bertekad akan mensinergikan kekuatan perempuan yang ada dalam program pokok PKK Aceh dengan program yang ada pada LASQI Aceh,” jelasnya
Bersaman dengan pelantikan, diadakan pula Apresiasi Malam Seni LASQI Aceh guna mendapat masukan terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan ke depan. Acara diisi penampilan musik, penari dari sanggar LASQI, dan penampilan seni qasidah. Kegiatan ini diadakan untuk mempererat tali silaturahmi antar keluarga LASQI Aceh. (*)