Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO MPR - Tak hentinya untuk terus menjaga kekokohan pilar kebangsaaan, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indoneisa (MPR RI) bekerjasama dengan Kodam VII/Wirabuana menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di Manado, Sulawesi Utara, Senin 15 Februari 2016.
Sosialisasi diikuti sekitar 2000 peserta yang memenuhi Graha Gubernuran Mayjend Purn. H.V. Worang tempat sosialisasi berlangsung. Mereka berasal dari berbagai ormas, LSM, dan unsur komponen bangsa lainnya dari Sulawesi Utara.
Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta menyatakan bila Sosialisasi Empat Pilar MPR RI adalah acara resmi kenegaraan. Dasar hukumnya adalah UU No 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dalam UU itu, MPR bertugas mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam sambutannya, Oesman mengapresiasi kearifan lokal masyarakat Sulut. “Masyarakat Sulawesi Utara, memilki rasa kebangsaan dan persaudaraan yang tinggi. Ini terlihat dari salah satu falsafahnya, yaitu Torang Samua Basudara. Dan saat ini bersamaan dengan serah terima jabatan Gubernur Sulut bisa menjadi momentum kebangkitan Sulut,” tegas Oesman Sapta.
Lebih lanjut, Oesman Sapta menjelaskan bahwa dalam momen kebangkitan Sulut ini supaya generasi muda patuh pada UUD 1945 untuk menjaga keutuhan NKRI dengan kebhinekaannya dalam payung Pancasila. “Penting adanya roh kebangsaan. Bila ada roh maka akan ada kebangkitan. Bila ada kebangkitan maka akan ada kehidupan,” lanjut wakil rakyat asal Sukadana Kalimantan Barat ini.
Dalam sosialisasi hadir Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw yang baru dilantik, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti, Danrem Brigjen TNI Sulaeman Gusto, kemudian pembicara dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR antara lain Prof Dr Bachtiar Aly (Ketua Fraksi Partai Nasdem MPR RI) dan Achmad Basarah (Ketua Badan Sosialisasi MPR RI).
Menurut Pangdam Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti, sosialisasi ini menjadi tempat sharing informasi tentang kehidupan berbangsa dan bernegara. “MPR mendatangi setiap wilayah untuk mensosialisasikan apa yang menjadi pilar negara,” katanya.
“Kita bisa pecah karena kehilangan roh kebangsaan. Kita menyatukan tekad untuk mengingat kembali roh kebangsaan. Peserta bisa menyebarkan kepada lingkungan sekitar tentang dasar dan roh kebangsaan ini dalam menjaga keutuhan bangsa,” katanya. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini