Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 28 April pada 2001 Dennis Tito menjadi turis luar angkasa pertama. Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama dua kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika dalam bidang rekayasa antariksa ini harus membayar US$ 20 juta untuk bisa terbang ke luar angkasa.
Profil Dennis Tito
Bernama lengkap Dennis Anthony Tito, ia lahir pada 8 Agustus 1940 di New York, Amerika Serikat. Ia adalah insinyur, multimilyuner, dan tokoh pertama dari Amerika Serikat yang yang membiayai sendiri perjalanannya ke luar angkasa. Perjalanan wisata tersebut berlangsung antara 28 April-6 Mei 2001.
Dikutip dari Britannica, Tito memperoleh gelar BS di bidang astronotika dan aeronautika dari New York University pada 1962. Ia juga meraih gelar Magister Ilmu Pengetahuan dalam Ilmu Teknik dari kampus satelit Institut Politeknik Rensselaer di Hartford, Connecticut pada 1964.
Setelah lulus, ia bekerja sebagai insinyur dirgantara di National Aeronautics and Space Administration (NASA) Laboratorium Propulsi Jet. Di sana, ia membantu merancang lintasan misi pesawat ruang angkasa Mariner ke Mars dan Venus. Pada 1972 ia beralih dari astronotika ke bidang keuangan.
Ia mendirikan perusahaan investasi Amerika Wilshire Associates, sebuah firma penasihat investasi global. Lalu menciptakan Indeks Komposit Dow Jones Wilshire 5000 yang mengukur pasar sekuritas AS. Dia juga berinovasi dalam penggunaan alat matematika. Ia pun dipuji karena karyanya di bidang astronotika dipinjam menentukan risiko pasar keuangan.DENNIS TITO SIAPKAN PETUALANGAN ANTARIKSA KE MARS
Sepanjang 1990-an Tito bernegosiasi dengan badan antariksa di Moskow sebelum perjalanan ke stasiun luar angkasa. Selanjutnya, ia memulai pelatihan pada 2000 di Pusat Pelatihan Kosmonot Yury Gagarin di Star City, Rusia. Namun, misi tersebut dibatalkan usai Rusia membiarkan stasiun Mir jatuh ke Bumi.
Pada 28 April 2001, Tito bergabung dengan dua kosmonot Rusia, komandan Talgat Musabayev dan insinyur penerbangan Yury Baturin. Tito terbang bersama Soyuz TM-32 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Tito tinggal enam hari di ISS sebelum kembali ke Soyuz TM-31. Pada 6 Mei 2001 Tito dan kru Soyuz terjun payung ke Bumi dan mendarat di stepa Kazakhstan.
Sejak kembali dari luar angkasa, ia memberikan kesaksian di Komite Senat Urusan Perdagangan, Ilmu Pengetahuan, dan Transportasi, Subkomite Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Luar Angkasa serta Komite Dewan Urusan Ilmu Pengetahuan, Subkomite Luar Angkasa dan Pemeriksaan Bersama Dirgantara di "Penerbangan Angkasa Manusia Komersial" pada 24 Juli 2003.
Pada 2022 Dennis Tito bersama istrinya, Akiko mendaftar untuk terbang mengelilingi Bulan dengan kapal Luar Angkasa Elon Musk, Starship. Dikutip dari Aljazeera, roket tersebut akan membawa Tito dan istrinya dalam jarak 200 kilometer atau 125 mil dari Bulan tanpa mendarat di permukaannya. Namun,tanggal misi selama seminggu itu belum ditentukan.
Kilas Balik Penerbangan Tito
Dikutip dari Space, Tito mulai mewujudkan mimpinya ke luar angkasa pada awal 2000. Kala itu, ia akan berusia 60 tahun sehingga peluangnya ke antariksa semakin menipis. Penerbang luar angkasa pemula tertua pada saat itu adalah astronot NASA Deke Slayton, yang pertama kali mencapai orbit pada 1975 pada usia 51 tahun.
Pada Juni 2000, Tito menandatangani kesepakatan dengan perusahaan bernama MirCorp untuk menaiki Soyuz ke stasiun luar angkasa Mir Rusia. Namun, rencana tersebut gagal. Ia pun menandatangani kontrak dengan Space Adventures, yang menjadi perantara penerbangan April 2001 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Upaya Tito ditentang NASA dan badan antariksa dari Kanada, Eropa dan Jepang. Saat itu, mereka menilai pelatihan Tito tidak akan cukup pada April, yang menjadi masa operasi stasiun yang rumit dan krusial. Namun, Rusia setuju untuk mengambil uang Tito dan menawarinya tempat duduk di Soyuz.
Setelahnya, Tito melanjutkan pelatihannya di kompleks Star City di luar Moskow, tempat para kosmonot berlatih. Tito menghabiskan delapan bulan dalam keadaan terkatung-katung. Akhirnya, ia diluncurkan pada 28 April 2001, menjadi orang ke-415 yang pernah mencapai luar angkasa.
BRITANNICA | ALJAZEERA | SPACE
Pilihan editor: Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini