Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah dikenai status tahanan rumah—ini yang kedua di sepanjang hidupnya—barulah pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP), Benazir Bhutto, sadar bahwa Musharraf bukan kawannya. Selasa pekan lalu, Jenderal Pervez Musharraf mengirim seribu polisi, membentangkan ratusan meter pagar kawat berduri, serta mendirikan barikade-barikade kayu untuk mengurung Benazir di rumah peristirahatannya di Lahore. Polisi memarkir dua kontainer berat di mulut jalan menuju rumah Benazir dan menghalau siapa saja yang mendekat. ”Rumah itu kini dinyatakan sebagai penjara,” ujar komandan polisi, Ayaz Salim.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo