Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amerika Serikat pada Rabu, 31 Januari 2024, menambahkan dalam daftar nama-nama perusahaan asal Cina yang diduga bekerja dengan militer Cina. Daftar itu dibuat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat sebagai upaya untuk menjauhkan teknologi Negeri Abang Sam dari Beijing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam website Kementerian Pertahanan Amerika Serikat diunggah sejumlah perusahaan yang bekerja dengan militer Cina di antaranya pembuat chip memori YMTC, perusahaan intelijen buatan Megvii, pembuat lidar Hesai Technology dan perusahaan teknologi NetPosa.
Langkah ini diambil Kementerian Pertahanan Amerika Serikat saat hubungan kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia merenggang. Dalam beberapa tahun terakhir, Washington sudah mengambil sejumlah langkah-langkah untuk menyoroti dan melarang perusahaan-perusahaan Cina yang mungkin berkontribusi memperkuat militer Cina.
Juru bicara Kedutaan Besar Cina di Amerika Serikat mengatakan Beijing menentang langkah yang diambil Kementerian Pertahanan Amerika Serikat itu dan menyebut adanya penyalahgunaan kekuasaan, di mana hal ini bertentangan dengan komitmen Amerika Serikat soal kompetisi pasar dan perdagangan internasional yang adil.
YMTC, Megvii dan Hesai belum mau berkomentar perihal ini. Meskipun dimasukkan dalam daftar Kementerian Pertahanan Amerika Serikat ini tidak langsung menimbulkan blacklist, namun hal ini bisa merusak reputasi perusahaan-perusahaan tersebut dan menjadi peringatan bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Amerika Serikat soal risiko melakukan bisnis dengan perusahaan dalam daftar Kementerian Pertahanan Amerika Serikat. Hal ini bisa juga menambah tekanan pada Kementerian Keuangan Amerika Serikat agar menjatuhkan sanksi pada perusahaan-perusahaan itu.
Perusahaan lain yang juga masuk daftar hitam Kementerian Pertahanan Amerika Serikat adalah China Three Gorges Corp, China Construction Technology Co dan Yitu Network Technology, serta perusahaan-perusahaan perdagangan publik Chengdu JOUAV Automation Tech Co, Chengdu M&S Electronics Technology Co, Guizhou Aviation Technical Development Co, dan ShenZhen Consys Science & Technology Co.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Benjamin Netanyahu Serukan UNRWA Ditutup
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini