Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Biden: Netanyahu Tidak Cukup Berbuat Banyak untuk Amankan Kesepakatan Sandera

Temuan 6 jenazah sandera Israel di Gaza memicu kritik dari pemerintahan AS dan tekanan dari warga Israel terhadap Netanyahu.

3 September 2024 | 02.05 WIB

Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS
Perbesar
Presiden AS Joe Biden berhenti sejenak saat pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023. Miriam Alster/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden, Senin, 2 September 2024, mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mengamankan kesepakatan pembebasan para sandera yang ditahan di Gaza oleh Hamas. Ia juga mengatakan Amerika Serikat hampir menyampaikan sebuah proposal akhir kepada para perunding yang sedang mengupayakan kesepakatan pembebasan sandera Israel dan gencatan senjata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Biden berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih setelah pasukan Israel pada akhir pekan lalu menemukan mayat enam sandera, termasuk seorang warga Amerika Serikat berusia 23 tahun, Hersh Goldberg-Polin, dari sebuah terowongan di Gaza. Militer Israel mengatakan bahwa mereka baru-baru ini dibunuh oleh militan Hamas Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Temuan ini telah memicu kritik terhadap strategi gencatan senjata Gaza pemerintahan Biden dan meningkatkan tekanan terhadap Netanyahu dari warga Israel untuk membawa pulang para sandera yang tersisa.

Ketika ditanya apakah menurutnya Netanyahu telah melakukan cukup banyak hal untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera, Biden menjawab, "Tidak." Dia tidak menjelaskan lebih lanjut tentang pernyataannya, yang mengundang tanggapan tajam dari sumber-sumber senior Israel.

Ditanya apakah ia berencana untuk menyampaikan kesepakatan akhir pembebasan sandera kepada kedua belah pihak minggu ini, Biden mengatakan: "Kami sudah sangat dekat dengan hal itu."

"Harapan selalu ada," tambahnya ketika ditanya apakah kesepakatan itu akan berhasil.

Kritik baru Biden terhadap Netanyahu muncul ketika ia dan Wakil Presiden Kamala Harris, yang telah menggantikan presiden di puncak tiket Partai Demokrat untuk pemilihan 5 November, menghadapi peningkatan seruan untuk tindakan tegas untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir 11 bulan di Gaza.

Konflik ini telah menimbulkan perpecahan di kalangan Partai Demokrat, dengan banyak kalangan progresif yang mendesak Biden untuk membatasi atau setidaknya menetapkan syarat-syarat bagi pasokan senjata AS ke Israel, sekutu utama Washington di Timur Tengah.

Tanggapan Israel

Menyusul komentar Biden bahwa Netanyahu tidak melakukan cukup banyak hal untuk mengamankan kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas, media Israel mengutip seorang pejabat senior Israel yang mengatakan bahwa komentar Biden "membingungkan".

Pejabat tersebut, yang merupakan bagian dari kantor Netanyahu, mengatakan bahwa sang PM telah menyetujui proposal AS "sejak tanggal 31 Mei dan proposal yang menjembatani AS pada 16 Agustus".

Komentar Biden "sangat berbahaya ketika disampaikan hanya beberapa hari setelah Hamas mengeksekusi enam sandera Israel, termasuk seorang warga negara Amerika," kata pejabat tersebut.

Namun, proposal AS pada 31 Mei yang dimaksud oleh pejabat tersebut adalah pidato yang disampaikan Biden yang berisi rincian kesepakatan pembebasan tawanan. Itu tidak termasuk permintaan Israel untuk mempertahankan kontrol atas Koridor Philadelphia.

Permintaan ini, yang dibuat oleh Netanyahu, baru diajukan pada Juli dan sejak saat itu menjadi hambatan utama dalam mengamankan kesepakatan.

Di tengah-tengah apa yang Biden lihat sebagai kurangnya upaya dari Netanyahu, presiden AS, bersama dengan Kamala Harris dan tim negosiator, sedang bekerja di Gedung Putih untuk mencoba memberikan rincian yang baik pada apa yang disebut sebagai proposal "Take it or Leave it" - proposal yang telah dinegosiasikan oleh AS, Qatar, dan Mesir.

Ini adalah salah satu upaya yang benar-benar akan mendorong Netanyahu melewati garis finish untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Hamas untuk membawa para tawanan kembali ke Israel dengan imbalan para tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Tanggapan Hamas

Pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri mengatakan bahwa kritik Biden terhadap Netanyahu merupakan "pengakuan Amerika bahwa Netanyahu bertanggung jawab karena telah merongrong upaya untuk mencapai kesepakatan."

Ia mengatakan bahwa kelompok ini akan menanggapi secara positif sebuah proposal yang dapat menjamin gencatan senjata permanen dan penarikan Israel secara penuh dari daerah kantung Palestina.

Netanyahu, yang menuduh Hamas menghalangi kesepakatan apa pun, mengatakan pada akhir pekan lalu bahwa "siapa pun yang membunuh para sandera tidak menginginkan kesepakatan."

Para pengunjuk rasa Israel turun ke jalan pada Senin untuk hari kedua, dan serikat buruh terbesar meluncurkan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar mencapai kesepakatan untuk mengembalikan para sandera.

Para pengunjuk rasa Israel turun ke jalan pada Senin untuk hari kedua, dan serikat buruh terbesar melancarkan pemogokan umum untuk menekan pemerintah agar mencapai kesepakatan untuk mengembalikan para sandera.

Biden dan Harris pada Senin bertemu dengan tim negosiator kesepakatan penyanderaan AS untuk membahas upaya-upaya menuju kesepakatan penyanderaan, kata Gedung Putih.

Perundingan yang telah berlangsung berbulan-bulan yang dimediasi oleh AS, Qatar, dan Mesir sejauh ini gagal mencapai kesepakatan mengenai proposal Gaza yang diajukan oleh Biden pada Mei.

REUTERS | AL JAZEERA

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus