Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Denmark Cari Celah Hukum untuk Larang Pembakaran Al-Quran

Pemerintah Denmark sedang berusaha "menemukan alat hukum" yang memungkinkan pihak berwenang mencegah pembakaran Al-Quran

31 Juli 2023 | 09.00 WIB

Seorang pengunjuk rasa mengangkat Al Quran saat asap mengepul dari gedung kedutaan Swedia ketika pengunjuk rasa berkumpul di dekat kedutaan di Baghdad, Irak, 20 Juli 2023. Aksi serupa dilakukan bulan lalu di lokasi yang sama, memicu protes panas di Bagdad yang juga menyaksikan massa yang marah menyerbu Kedutaan Besar Swedia. REUTERS/Ahmed Saad
Perbesar
Seorang pengunjuk rasa mengangkat Al Quran saat asap mengepul dari gedung kedutaan Swedia ketika pengunjuk rasa berkumpul di dekat kedutaan di Baghdad, Irak, 20 Juli 2023. Aksi serupa dilakukan bulan lalu di lokasi yang sama, memicu protes panas di Bagdad yang juga menyaksikan massa yang marah menyerbu Kedutaan Besar Swedia. REUTERS/Ahmed Saad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Denmark sedang berusaha "menemukan alat hukum" yang memungkinkan pihak berwenang mencegah pembakaran Al-Quran, seperti akhir-akhir ini banyak dilakukan pengunjuk rasa anti-Islam di depan kedutaan negara lain di Kopenhagen, kata Menteri Luar Negeri Lars Lokke Rasmussen kepada televisi nasional DR, Minggu, 30 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Pembakaran (Al-Quran) adalah tindakan yang sangat ofensif dan sembrono yang dilakukan oleh beberapa individu. Beberapa individu ini tidak mewakili nilai-nilai yang dibangun masyarakat Denmark," kata Rasmussen secara terpisah dalam sebuah pernyataan.
 
"Oleh karena itu, pemerintah Denmark akan menjajaki kemungkinan campur tangan dalam situasi khusus di mana, misalnya, negara, budaya, dan agama lain dihina, dan di mana hal ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang signifikan bagi Denmark, paling tidak berkaitan dengan keamanan," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Denmark dan Swedia menjadi sorotan internasional dalam beberapa pekan terakhir menyusul protes anti-Islam di mana Al-Quran telah dirusak atau dibakar, sehingga menyinggung umat Islam di seluruh dunia.
 
Kedua negara mengatakan mereka menyesalkan pembakaran Al-Quran tetapi tidak dapat mencegahnya di bawah aturan yang melindungi kebebasan berbicara.

Dalam pernyataannya, Rasmussen menambahkan bahwa tindakan apa pun yang diambil "tentu saja harus dilakukan dalam kerangka kebebasan berekspresi yang dilindungi konstitusi dan dengan cara yang tidak mengubah fakta bahwa kebebasan berekspresi di Denmark memiliki cakupan sangat luas".

Selain unjuk rasa di sejumlah negara Muslim, pembakaran kitab suci itu menyebabkan massa menyerbu kedutaan Swedia di Baghdad.

REUTERS

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus