Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dipilih Joe Biden, Pete Buttigieg Jadi Menteri Perhubungan dari Komunitas LGBTQ

Joe Biden memilih mantan kompetitornya di seleksi calon presiden Partai Demokrat, Pete Buttigieg, sebagai Menteri Perhubungan

16 Desember 2020 | 10.55 WIB

Pete Buttigieg.[REUTERS]
Perbesar
Pete Buttigieg.[REUTERS]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Terpilih Joe Biden memilih mantan kompetitornya di seleksi calon presiden Partai Demokrat, Pete Buttigieg, sebagai Menteri Perhubungan yang baru. Hal itu menjadikan Buttigieg sebagai menteri pertama yang pernah berkompetisi langsung dengan Joe Biden untuk posisi capres.

"Saya menominasikannya sebagai Menteri Perhubungan karena posisi ini adalah percabangan dari berbagai tantangan dan kesempatyan. Pekerjaan, infrastruktur, keseteraan, dan iklim, semua berkumpul di Departemen Perhubungan," ujar Joe Biden, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 16 Desember 2020.

Seperti yang dikatakan Joe Biden, meskipun Buttigieg telah dipilih sebagai Menteri Perhubungan, dirinya masih berstatus nominator. Kongres Amerika harus mengesahkannya terlebih dahulu.

Jika Pete Buttigieg disahkan sebagai Menteri Perhubungan yang baru, maka ia juga menjadi menteri Amerika pertama dari komunitas LGBTQ. Hal itu sejalan dengan rencana Joe Biden untuk membuat kabinetnya inklusif atau mendukung keberagaman.

Buttigieg sendiri sudah lama dirumorkan akan bergabung dengan kabinet Joe Biden. Ia sempat dikaitkan dengan beberapa posisi, namun meredup seiring dengan berjalannya waktu. Namanya baru menanjak kembali beberapa hari terakhir menjelang pengumumannya sebagai Menteri Perhubungan yang baru.

The Human Rights Campaign, organisasi advokasi komunitas LGBTQ, memuji keputusan Joe Biden memilih Pete Buttigieg sebagai salah satu menterinya. Menurut mereka, hal itu akan membuat komunitas LGBTQ merasa terwakili di pemerintahan. Di sisi lain, kata mereka, Buttigieg adalah figur yang jujur dan terbuka di mana dibutuhkan oleh kabinet Joe Biden.

"Keberadaan dia sebagai perwakilan komunitas LGBTQ di kabinet akan membantu Joe Biden untuk membangun kembali negeri ini agar menjadi lebih kuat dan adil," ujar Presiden The Human Rights Campaign, Alphonso David.

Walau dianggap akan menjadi nafas segar untuk pemerintahan Amerika, tidak sedikit yang skeptis terhadap Pete Buttigieg. Sejumlah kelompok progressif dan pemimpin Kulit Hitam menggarisbawahi rekam jejaknya, terutama saat Buttigieg menjadi Wali Kota South Bend.

Menurut mereka, ketika Buttigieg memimpin South Bend, ia kurang memperhatikan suara-suara komunitas kulit hitam. Alhasil, isu rasisme tidak tertangani secara tegas di South Bend bagi para anggota komunitas kulit hitam. Selain itu, kata mereka, Pete Buttigieg juga tidak tegas mendorong keberagaman di dalam unit Kepolisian South Bend sehingga rasisme pun bertahan di sana.

Joe Biden belum memberikan tanggapan soal itu. Jika melihat rekam jejaknya selama ini, Joe Biden cenderung diplomatis dalam menanggapi suara-suara kritik. Ia beberapa kali mengatakan bahwa selain mempertimbangkan keberagaman dalam memilih pejabat administrasinya, ia juga mempertimbangkan loyalitas. Joe Biden ingin menghargai orang-orang yang loyal kepadanya, membantunya membangun dukungan melawan inkumben Presiden Amerika Donald Trump.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-usa-biden-buttigieg/biden-taps-former-rival-pete-buttigieg-for-u-s-transportation-secretary-sources-idUSKBN28P2KK

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus