Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Dubes Cina: Kami dalam Proses Negosiasi Kode Etik Laut Cina Selatan

Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang mengatakan Cina masih dalam proses negosiasi Kode Etik (CoC) dengan negara tetangga di Laut Cina Selatan

28 September 2023 | 07.00 WIB

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana Slamet Riyadi dan Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang dalam penyelesaian penggalian terowongan atau tunnel 2 yang merupakan terowongan terakhir dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Purwakarta pada Selasa, 21 Juni 2022. Tempo/Hendartyo Hanggi
Perbesar
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China Dwiyana Slamet Riyadi dan Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang dalam penyelesaian penggalian terowongan atau tunnel 2 yang merupakan terowongan terakhir dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Purwakarta pada Selasa, 21 Juni 2022. Tempo/Hendartyo Hanggi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Cina untuk Indonesia Lu Kang mengatakan Cina masih dalam proses negosiasi Kode Etik (Code of Conduct/CoC) dengan negara-negara tetangga yang berada di sekitar Laut Cina Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami masih dalam negosiasi CoC, yang dalam jangka panjang akan bermanfaat bagi kepentingan dalam menjaga stabilitas, perdamaian dan pembangunan di kawasan ini,” kata Lu Kang dalam acara Open House Kedubes Cina di Jakarta, Rabu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lu Kang mengakui bahwa ada beberapa perbedaan tentang Laut Cina Selatan di antara beberapa negara.

“Namun, jika melihat ke masa lalu, hal tersebut tidak pernah mempengaruhi kerja sama antar-negara di kawasan ini untuk fokus pada pembangunan, yang merupakan prioritas masyarakat kita,” kata Lu Kang.

Lu Kang mengatakan bahwa hal tersebut tidak pernah mempengaruhi komitmen antar negara untuk bekerja sama untuk mewujudkan kawasan yang damai dan sejahtera.

“Tentu saja, selalu ada kekuatan yang mencoba mengalihkan perhatian kita dari fokus pembangunan,” tambahnya.

Menurut Lu Kang, pemerintah dan masyarakat yang berada di sekitar kawasan Laut Cina Selatan yang mengetahui apa yang terbaik untuk kepentingan mereka.

“Yang paling penting, kita bisa bekerja sama untuk menjaga perbedaan. Kita bisa mengaturnya. Jika kita bisa melakukannya untuk saat itu (masa lalu), mengapa sekarang tidak?” kata Lu Kang.

CoC diharapkan dapat menjadi aturan tata perilaku yang merefleksikan norma, prinsip dan aturan internasional yang selaras dan merujuk pada hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut Internasional (UNCLOS) demi terciptanya kawasan Laut Cina Selatan yang stabil, aman dan damai.

Sampai saat ini Cina mengklaim hampir seluruh wilayah perairan di Laut Cina Selatan. Negara-negara anggota ASEAN yang juga memiliki klaim teritorial di wilayah tersebut adalah Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, dan Filipina.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus