Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis Majalah Jerman Der Spiegel Claas Relotius yang merekayasa berita ternyata juga mengambil sumbangan dari pembaca untuk anak-anak Suriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Majalah mingguan Der Spiegel terus menyelidiki Claas relotius setelah dia juga diduga mengumpulkan uang dari pembaca yang tersentuh oleh artikelnya, menurut laporan Daily Mail, 27 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Para pembaca yang terinspirasi memberikan uang setelah membaca artikel tentang dua anak Suriah di dalam berita karangan Claas Relotius.
Penyelidikan Der Spiegel tidak menyebutkan berapa banyak uang yang didonasikan atau kemana uang tersebut sekarang.
Salah satu tulisan rekayasa Claas Relotius berjudul "En Kinderspiel" tentang kehidupan seorang bocah perempuan selama teror ISiS di Irak.[www.spiegel.de]
Pada 2016, Relotius menulis artikel tentang dua kakak-beradik Suriah yang kabur ke Turki setelah orang tua mereka tewas selama konflik.
Pembaca yang tersentuh menulis surat kepada Relotius. Relotius diduga membalas tanpa sepengetahuan Der Spiegel menggunakan email pribadi dan membalas dirinya masih berhubungan dengan dua anak-anak Suriah dan pamannya.
Relotius kemudian mengatakan pembaca untuk mengirim uang ke rekening pribadinya dan menjanjikan setiap sen dari sumbangan akan diteruskan ke anak-anak fiktif tersebut.
Der Spiegel mengatakan mereka tidak mengetahui apa yang dilakukan Relotius dengan uang tersebut, setelah sejumlah pembaca mengirim pesan ke Der Spiegel usai kasus rekayasa Relotius terungkap.
Claas Relotius (tengah).[bild.de]
Relotius dikabarkan telah menawarkan untuk membayar uang kepada satu pembaca minggu lalu, tetapi mengklaim bahwa dia sebenarnya telah menyerahkan donasi tersebut.
Claas Relotius, 33 tahun, adalah salah jurnalis pemenang beberapa penghargaan di Jerman dan mancanegara atas karya indepth-nya.
Namun karirnya hancur ketika Der Spiegel menemukan sejumlah artikel yang ditulisnya, setelah Claas Relotius mengakui telah merekayasa cerita, kutipan dan tokoh di puluhan artikel.