Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo – Harga sayuran di Jepang melonjak hingga 65 persen akibat gelombang panas, yang membuat suhu naik hingga sekitar 40 derajat Celsius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Tiga Negara di Asia Alami Gelombang Panas Ekstrem
Korban Tewas Banjir di Jepang Naik Jadi 200 Orang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Harga sayuran bakal terus naik karena curah hujan berkurang akibat gelombang panas yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa pekan.
“Harga sayuran akan bergerak bergantung pada kondisi cuaca,” kata seorang pejabat dari Badan Meteorologi Jepang, seperti dilansir Channel News Asia, Rabu, 25 Juli 2018.
Harga kol naik hingga 129 yen atau sekitar Rp 16 ribu, yang berarti ada kenaikan harga sekitar 65 persen dibanding rata-rata dalam lima tahun terakhir.
Seperti dilansir sebelumnya, gelombang panas yang terjadi sejak awal Juli 2018 membuat suhu udara naik hingga 41,1 derajat, seperti terekam di Kota Kumagaya, Prefektur Saitama, wilayah Tokyo besar. Tidak kurang dari 77 orang telah tewas akibat suhu udara tinggi ini, dengan mayoritas korban merupakan warga sepuh.
Sejumlah pria mendinginkan tubuhnya dibawah pancuran air saati gelombang panas di Karachi, Pakistan, 25 Mei 2018. REUTERS/Akhtar Soomro
“Sembilan orang meninggal pada Senin, 23 Juli 2018,” demikian dilansir Japan Times, Senin, 23 Juli 2018.
Baca:
Korban Gelombang Panas Pakistan Capai Seribu Orang
Gelombang Panas di India, 1.826 Orang Tewas
Suhu di Kota Kumagaya itu mengalahkan suhu tertinggi yang pernah terjadi di daerah Shimanto, Prefektur Kochi, di bagian barat Jepang pada Agustus 2013, yaitu sekitar 41 derajat. Di Distrik Ome, yang masuk ke wilayah ibu kota Tokyo, suhu tercatat mencapai 40,8 derajat pada Senin pekan ini.
Seorang warga mengecek pohon sayurannya yang ditanam di atas gedung di Hong Kong, 18 Maret 2018. AP
Pada Rabu sore, suhu di beberapa kota di bagian barat Jepang mencapai rekor tertinggi setempat, yaitu 38,8 derajat Celsius di Kota Yamaguchi dan 38,6 derajat Celsius di Kota Akiotacho.
Di Kota Takahashi, yang baru saja dilanda banjir pada awal bulan ini, suhu udara terekam mencapai 38,7 derajat Celsius atau 0,3 derajat lebih rendah dari rekor sebelumnya.
Seorang tahanan meninggal di Kota Miyoshi karena terkena serangan gelombang panas, yang membuat suhu di selnya mencapai 34 derajat Celsius. “Sangat disayangkan seorang tahanan meninggal,” kata Kiyoshi Kageyama, kepala penjara setempat.
Kondisi gelombang panas juga terjadi di Korea Selatan, yang disebut Presiden Moon Jae-in sebagai bencana khusus. Ini membuat penggunaan listrik untuk pendingin ruangan dan harga sayuran ikut naik.