Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden George W. Bush akhirnya mengakui Irak tak memiliki senjata pemusnah. Tapi Bush masih tetap tak menarik ancamannya untuk menyerang Irak. Selasa pekan lalu Bush justru mengeluarkan ancaman baru, akan tetap membalas segala sepak-terjang Saddam. "Selama 11 tahun dunia (AS) berurusan dengan dia (Saddam), dan sekarang hari pembalasan akan datang. Untuk itu, dia harus melucuti senjata secara sukarela," kata Bush.
Pihak Irak menganggap ancaman Bush menunjukkan niat AS yang sebenarnya: menguasai minyak Irak. "Mereka merencanakan menduduki Irak dan menggunakan sumber daya alam Irak untuk tujuan rezim kapitalis Amerika," kata Menteri Luar Negeri Irak, Tareq Aziz.
Tim inspeksi senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (Unmovic) telah memeriksa 230 situs di Irak. Dalam pernyataan tak resminya, Unmovic menyatakan belum menemukan bukti bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal. Ketua Unmovic, Hans Blix, akan melaporkan hasil kerjanya ke Dewan Keamanan PBB pada 27 Januari mendatang. "Seluruh aktivitas (Unmovic) menunjukkan pernyataan Irak bisa dipercaya dan tuduhan Amerika tak berdasar. Mereka berbohong untuk kepentingan politik," ujar Jenderal Hussam Mohammad Amin, seorang perwira senior Irak.
R.F.X. (AP, Reuters, Manila Times)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo