Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Internasional

Heboh, Petugas Hutan India Tembak Mati Harimau Benggala

Ini merupakan perburuan harimau bengal terbesar baru-baru ini di India karena hewan ini dituding telah memangsa 13 warga desa.

4 November 2018 | 16.01 WIB

Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Perbesar
Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Mumbai – Tim pemburu India menembak mati harimau yang dituding sebelumnya telah memangsa 13 orang warga pada Jumat malam, 2 November 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Pembunuhan harimau ini terjadi di negara bagian Maharashtra dan menimbulkan kontroversi karena anggota tim pemburu tidak mencoba menggunakan senjata bius untuk menaklukkan hewan berusia lima tahun yang dinamai Avni atau T1 ini.

T1 ditembak oleh Asghar Khan, 35 tahun, putra dari seorang penembak jitu terkenal Nawab Shafath Ali Khan, yang berbasis di Hyderabad, pada sekitar pukul sebelas malam.

“Tidak ada dokter hewan yang menemaninya saat penembakan terjadi, yang sebenarnya merupakan syarat wajib,” begitu dilansir Times of India pada Sabtu, 3 November 2018.

 

Foto:

 

Harimau betina ini telah diburu selama satu tahun terakhir. Satu keputusan pengadilan berupa hukuman mati untuk hewan ini telah dikeluarkan di India. Menurut Times of India, departemen Kehutanan India telah melanggar aturan yang dibuat oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

“Pengadilan menetapkan harus ada upaya untuk menggunakan senjata bius sebelum mencoba membunuh hewan itu,” begitu dilansir media ini. “Namun selama dua bulan terakhir, operasi perburuan itu tidak berupaya sama sekali mencoba menangkap harimau ini.”

 

Baca:

 

Menurut sumber media ini, ada tembakan panah di tubuh harimau Avni tapi itu seperti ditempelkan dan bukan hasil dari penembakan.

Ahli forensi dari Karnataka, Dr Prayag HS, mendesak digelar otopsi untuk mengekspos anomali dalam pembunuhan T1 ini.

“Jika departemen Kehutanan mengklaim penembakan panah telah dilakukan, itu berarti dilakukan pada malam hari, yang merupakan tindakan ilegal,” kata sumber tadi.

 

Baca:

 

Media India ini melansir ada tembakan panah yang mencurigakan di paha hewan itu. Asghar Ali juga diduga menembak hewan ini dalam jarak dekat menggunakan umpan.

Media Channel News Asia melansir, tim pemburu melibatkan 150 orang dan telah mengejar hewan ini selama berbulan-bulan. Tim menggunakan paraglider, belasan kamera inframerah, hingga mengerahkan para penembak jitu, yang menunggangi gajah.

Mahkamah Agung India mengeluarkan putusan pengadilan untuk perburuna Avni pada Juni 2016. Mahkamah juga menetapkan hewan ini harus ditembak bius terlebih dulu dan baru boleh dibunuh jika gagal.

Kepala Konservasi Hutan AK Mishra mengatakan staf dari departemen Kehutanan menembakkan panah bius ke hewan ini pada 11 malam. “Tapi harimau itu menyerang tim, memaksa Ashgar untuk menembak membela diri,” klaim Mishra.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus